بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
DOA NABI MUSA, MINTA DIMUDAHKAN URUSAN DAN UCAPAN
Doa ini adalah doa yang amat bermanfaat. Doa ini berisi hal meminta kemudahan pada Allah dan agar dimudahkan dalam ucapan, serta dimudahkan untuk memahamkan orang lain ketika ingin berdakwah.
Doa ini dari Nabi Musa ‘alaihis salam, namun doa ini bisa diamalkan pula oleh kita, sebagaimana ditunjukkan oleh para ulama dalam berbagai kitab doa kumpulan mereka [Lihat kita Ad Du’aa (wa yaliihi al ‘ilaaj bir ruqo), Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni, hal. 23]. Doa ini terdapat pada firman Allah taala:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Musa berkata: ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.’
Artinya:
Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” [QS. Thoha: 25-28]
Kisah Musa dengan Doa Di Atas
Tatkala Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, memberikan kabar padanya serta menunjukkan bukti-bukti yang nyata, kemudian Musa diutus kepada Firaun (Raja Mesir). Allah Taala berfirman:
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
“Pergilah kepada Firaun; Sesungguhnya ia telah melampaui batas“. [QS. Thaha: 24].
Firaun sungguh telah melampaui batas dalam kekafiran, berbuat kerusakan. Ia benar-benar telah menunjukkan kesombongan yang nyata di muka bumi, dan ia pun menindas orang-orang yang lemah. Sampai-sampai ia mengklaim rububiyah ilahiyah (bahwa dirinya adalah Rabb dan pantas untuk disembah), semoga Allah menjelekkannya. Sungguh ia benar-benar melampaui batas. Inilah sebab kebinasaannya. Namun karena rahmat, hikmah dan keadilan Allah, Dia tidak mengazab Firaun, melainkan setelah diberikan hujjah dengan diutusnya para Rasul. Maka dari sinilah Musa tahu, bahwa beliau diutus dengan membawa tugas yang berat. Musa diutus kepada seorang pembangkang, yang tidak ada satu orang Mesir pun yang dapat menentangnya.
Musa ‘alaihis salam sendiri mengalami rintangan sebagaimana yang lainnya ketika ingin mendakwahi Firaun, yaitu hendak dibunuh. Musa tetap menjalankan misi yang dititahkan untuknya dari Rabb-nya. Ia tetap menjalani misi dari Rabb-nya dengan penuh lapang dada. Musa senantiasa memohon pertolongan Allah dan meminta dimudahkan berbagai macam sebab. Beliau pun mengucapkan doa di atas. [Disadur dari penjelasan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam Taisir Al Karimir Rahman, pada surat Thoha, hal. 504, penerbit Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H]
Maksud Doa Di Atas
Berikut kami sarikan penjelasan Syaikh As Sa’di rahimahullah dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat di atas.
Pertama:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku.”
Maksudnya adalah lapangkanlah. Janganlah perkataan dan perbuatanku ini menyakiti, dan janganlah hatiku ini terkotori dengan yang demikian. Dan jangan pula hatiku ini dipersempit. Karena jika hati telah sempit, maka orang yang memiliki hati tersebut sulit memberikan hidayah (petunjuk ilmu) pada orang yang didakwahi.
Allah Taala telah berkata pada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [QS. Ali Imron: 159].
Semoga saja seseorang yang didakwahi dapat menerima dakwah dengan sikap lemah lembut dan lapangnya jiwa.
Kedua:
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
“Dan mudahkanlah untukku urusanku”
Maksudnya adalah mudahkanlah setiap urusan dan setiap jalan yang ditempuh untuk mengharap rida-Nya. Mudahkanlah segala kesulitan yang ada di hadapanku. Di antara dimudahkan suatu urusan yaitu seseorang yang memohon diberikan berbagai kemudahan dari berbagai pintu. Ia dimudahkan untuk berbicara dengan setiap orang dengan tepat, dan ia mendakwahi seseorang melalui jalan yang membuat orang lain mudah menerima.
Ketiga:
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Dahulu Nabi Musa ‘alaihis salam memiliki kekurangan, yaitu rasa kaku dalam lisannya. Hal ini membuat orang lain sulit memahami yang beliau ucapkan. Demikianlah dikatakan oleh para pakar tafsir, sebagaimana Allah taala berfirman:
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا
“Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku.” [QS. Al Qashshash: 34].
Oleh karena itu, Nabi Musa meminta pada Allah agar dilepaskan dari kekakuan lidahnya, sehingga orang bisa memahami apa yang diucapkan oleh Musa. Akhirnya tercapailah maksud yang beliau minta. [Disarikan dari Taisir Al Karimir Rahman, hal. 504]
Amalkanlah!
Intinya, doa ini amat bermanfaat sekali agar kita dimudahkan dalam segala urusan. Itu yang pertama. Kemudian agar hati ini selalu lapang dan tidak sempit, sehingga mudah menyampaikan dakwah pada orang lain, dan mudah memahamkan orang lain. Lalu doa ini juga mengandung makna, agar segala kekakuan lisan kita ini bisa dilepaskan dengan pertolongan Allah.
Kepada Allah-lah seharusnya kita meminta. Kepada Allah-lah satu-satunya kita mohon pertolongan. Ketika ada kesulitan, kesedihan dan kesempitan, adukanlah pada Allah. Allah sungguh Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar doa-doa hamba-Nya. Setiap doa yang kita panjatkan pasti bermanfaat. Tidak mungkin sama sekali tangan yang kita tengadahkan ke atas, kembali begitu saja dalam keadaan hampa. Ketika sulit saat menghadapi ujian, mohonlah segala jalan keluar pada Allah. Ketika objek dakwah sulit menerima dakwah kita, mintalah kemudahan dari Allah, karena Allahlah yang membuka hati hidayah setiap hamba, sedangkan kita hanya berbicara dan menyampaikan.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber: https://rumaysho.com/1425-doa-nabi-musa-minta-dimudahkan-urusan-dan-ucapan.html
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#doanabiMusaas #robbisrohlisodri #doanabi #doainterview #suratnabiMusa #doanabiMusa #doamelancarkanlisan #doamudahkanurusan #doagalau #doamohonmudahkanurusan #doazikir #doadzikir #doapermohonan #adabdoa #adabberdoa #berdoahanyakepadaAllah #doadakwah #doamudahberdakwah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…