بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#DoaZikir
DOA MENDENGAR AZAN YANG SHAHIH DAN LIMA TAMBAHAN LAFAL YANG DHA’IF
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Barang siapa yang membaca doa ketika mendengar azan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Allahumma Robba haadzihid da’watit taammati wash-sholaatill qooimah, Aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda-nillladzi wa’adtahu.”
Artinya:
“Ya Allah Pemilik seruan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, anugerahkanlah kepada Nabi Muhammad; wasilah (kedudukan yang tinggi di Surga) dan keutamaan (melebihi seluruh makhluk), dan bangkitkanlah beliau dalam kedudukan terpuji (memberi syafaat) yang telah Engkau janjikan.”
Maka ia (yang membacanya) berhak mendapatkan syafaatku pada Hari Kiamat.” [HR. Al-Bukhari]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَة فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَة حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma bahwasannya beliau pernah mendengar Nabi ﷺ bersabda: Jika kalian mendengarkan azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin. Kemudian bershalawatlah atasku, karena sesungguhnya barang siapa yang bershalawat atasku satu kali, maka Allah ta’ala akan bershalawat atasnya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah untukku kepada Allah, karena sesungguhnya wasilah itu adalah satu kedudukan (yang tinggi) di Surga, yang tidak patut diberikan kecuali kepada seorang hamba Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut. Barang siapa yang memohon wasilah untukku, maka ia berhak mendapatkan syafaatku.” [HR. Muslim]
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ
“Jika kalian mendengarkan azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin.” [HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma]
Keumuman hadis ini mencakup:
4. Tidak ada hadis shohih yang menerangkan adanya lafal khusus untuk doa setelah iqomah, selain shalawat sebagaimana dalam hadis Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, dan doa azan sebagaimana dalam hadis Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma di atas (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 6/93 no. 2801).
Pertama: Tambahan dalam riwayat Al-Baihaqi:
[إنك لا تخلف الميعاد]
>> Innaka laa tukhliful mii’aad. Tambahan yang Dha’if ini juga disebutkan dalam kitab Hisnul Muslim.
Kedua: Juga tambahan dalam riwayat Al-Baihaqi:
[اللهم إنى أسألك بحق هذه الدعوة]
>> Allahumma inni as-aluka bi haqqi haadzihid da’wah.
Ketiga: Tambahan pada salah satu cetakan kitab Syarhul Ma’ani:
[سيدنا محمد]
>> Sayyidina Muhammad.
Keempat: Tambahan dalam riwayat Ibnus Suni:
[والدرجة الرفيعة]
>> Wad-darojatar rofi’ah.
Kelima: Tambahan dalam riwayat Ar-Rafi’i pada Al-Muharror:
[يا أرحم الراحمي]
>> Yaa Arhaamar Raahimin.
Kelima lafal doa ini adalah tambahan-tambahan yang berasal dari hadis-hadis Dha’if sehingga tidak boleh diamalkan [Lihat Al-Irwa’, 1/260-261]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
Sumber: http://sofyanruray.info/doa-mendengar-azan-yang-shahih-dan-lima-tambahan-lafaz-yang-dhaif/
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…