Doa Berlindung Dari Akhlak, Amal Dan Hawa Nafsu Yang Mungkar
Doa Agar Di Jauhi Rasa Nafsu Serakah Doa Ringkas Diperbaiki Ahlak
Di antara doa ringkas namun penuh makna yang disebutkan oleh An Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadhush Sholihin yaitu doa yang berisi permintaan agar dianugerahi akhlak yang mulia, juga agar diberikan taufik untuk dapat beramal sholih. Doa tersebut adalah: ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN MUNKAROTIL AKHLAAQI WAL A’MAALI WAL AHWAA’.
Hadis yang menyebutkan doa tersebut adalah, dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN MUNKAROTIL AKHLAAQI WAL A’MAALI WAL AHWAA’
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar.” [HR. Tirmidzi no. 3591, Shahih].
Faidah dari hadis dan doa di atas:
Pertama: Dalam doa ini kita meminta perlindungan dari akhlak yang jelek. Doa ini mencakup kita meminta berlindung dari akhlak yang jelek dari sisi syari’at. Termasuk pula kita meminta perlindungan pada Allah dari sesuatu yang dikenal jelek secara batin.
Kedua: Doa ini mencakup berlindung dari akhlak mungkar, seperti begitu takjub dengan diri sendiri, sombong, berbangga diri, hasad dan melampaui batas.
Ketiga: Doa ini mencakup kita berlindung pada Allah dari amalan yang mungkar, yaitu amalan yang zhohir atau ditampakkan.
Keempat: Doa berlindung dari amal yang mungkar mencakup zina, minum khomr dan bentuk keharaman lainnya.
Kelima: Doa ini juga mencakup meminta perlindungan pada keinginan atau nafsu yang mungkar. Dan kebanyakan hawa nafsu mengantarkan kepada kejelekan, itulah umumnya.
Keenam: Doa berlindung dari keinginan atau nafsu yang mungkar mencakup berlindung dari aqidah yang jelek, niatan-niatan yang batil, dan pemikiran yang sesat.
Ketujuh: Doa ini mendorong kita agar berakhlak yang mulia dan beramal yang sholih.
Semoga yang singkat ini bermanfaat.
Referensi:
Nuhzatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Sa’id Al Khin, hal. 1011, Muassasah Ar Risalah, cetakan keempat belas, 1407 H.
Tuhfatul Ahwadzi Bi Syarh Jaami’ At Tirmidzi, Al Mubarakfuri, 10/36, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ CAHAYA SEMPURNA DI HARI KIAMAT عن بُريدَة – رضي الله عنه – ، عن…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…