بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
DI ANTARA KEUTAMAAN MEMILIKI HAFALAN ALQURAN
>> Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di Surga kelak
 
Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
 
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Alquran nanti: ‘Bacalah dan naiklah, serta tartillah sebagaimana engkau di dunia menartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” [HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2240 mengatakan bahwa hadis ini Sahih]
 
Yang dimaksudkan dengan ‘MEMBACA’ dalam hadis ini adalah MENGHAFALKAN Alquran.
 
Perhatikanlah perkataan Syaikh Al Albani berikut dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2440:
“Ketahuilah, bahwa yang dimaksudkan dengan Shohibul Quran (orang yang membaca Alquran) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari. Sebagaimana hal ini ditafsirkan berdasarkan sabda beliau ﷺ yang lain: ‘Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Alquran).’
 
Kedudukan yang bertingkat-tingkat di Surga nanti tergantung dari banyaknya hafalan seseorang di dunia, dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, sebagaimana hal ini banyak disalahpahami banyak orang. Inilah keutamaan yang nampak bagi seorang yang menghafalkan Alquran. Namun dengan syarat, hal ini dilakukan untuk mengharap wajah Allah semata, dan bukan untuk mengharapkan dunia, Dirham dan Dinar.
 
Ingatlah, Nabi ﷺ telah bersabda:
 
أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا
 
“Kebanyakan orang munafik di tengah-tengah umatku adalah Qurro’uha (yang menghafalkan Alquran dengan niat yang jelek).” [HR. Ahmad, sanadnya hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth).” Makna Qurro’uha di sini adalah salah satu makna yang disebutkan oleh Al Manawi dalam Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 2/102 (Asy Syamilah)]
 
Syaikh Shalih al-Utsaimin rahimahulllah berkata:
“Sepantasnya bagi seorang insan mengkhususkan waktunya tertentu pada setiap hari untuk meghafal Alquran, hingga dirinya pun tidak menyia-nyiakan waktunya.” [Fatawa Nur Ala Ad Darb 227]
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
DI ANTARA KEUTAMAAN MEMILIKI HAFALAN ALQURAN