“Aku masuk ke Surga, aku pun melihat istana di sana. Aku juga melihat al-Kautsar. Aku melihat ke Surga, ternyata kebanyakan penduduk Surga adalah demikian (yakni orang-orang fakir). Aku juga melihat Neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah demikian (yakni wanita –pent.).”
Barang siapa menganggap keduanya belum ada saat ini, berarti dia telah mendustakan Alquran. Saya menduga, orang tersebut tidaklah mengimani adanya Surga dan Neraka.” [Lihat Ushulus Sunnah]
Imam ath-Thahawi rahimahullah berkata:
“Surga dan Neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan, tidak akan punah, dan tidak akan hancur.” [Al-’Aqidah ath-Thahawiyah]
Ibnu Abil Izzi rahimahullah berkata:
“Ahlus Sunnah telah bersepakat, bahwa Surga dan Neraka adalah dua makhluk yang telah ada sekarang.” [Syarah al-’Aqidah ath-Thahawiyah]
Dalil-Dalil Adanya Surga dan Neraka
Dalil-dalil masalah ini dalam Alquran dan As-Sunnah sangatlah banyak, di antaranya:
“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian, dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 133]
“Jika kalian tidak dapat membuat(nya), dan pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), jagalah diri kalian dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24]
“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada Surga tempat tinggal.” [QS. An-Najm: 13—15]
Adapun dalam Sunnah Rasulullah ﷺ, banyak hadis yang menerangkan masalah ini. Di antaranya:
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu, dari Nabi ﷺ:
“Aku melihat Surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah fuqara. Aku pun melihat Neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita.” [HR. al-Bukhari no. 3241 dan Muslim no. 2738]
Dari Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: