بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
? ? DELAPAN OBAT HATI ??
Oleh Abdullah Hadrami hafizhahullahu ta’ala
Hati manusia terkadang tidak stabil, atau sakit, seperti halnya badan, meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya. Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami sebutkan delapan obatnya, yaitu:
❤️ Pertama: al-Qur’an al-Karim
Allah berfirman, artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus: 57). Dia juga berfirman, artinya: “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra: 82)
Ibnu Qoyyim berkata: “Inti penyakit hati itu adalah syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan Alquran adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan antara yang haq dengan yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang. Penyembuhan Alquran terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam Alquran terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih mengutamakan kehidupan Akhirat.”
Orang yang ingin memerbaiki hatinya hendaknya mengetahui, bahwa berobat dengan Alquran itu tidak cukup hanya dengan membaca Alquran saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.
Ya Allah, jadikanlah Alquran itu sebagai pelipur lara, penawar hati dan penghilang kegundahan dan kegelisahan kami. Aamiin.
❤️ Kedua: Cinta kepada Allah
Cinta kepada Allah merupakan terapi yang mujarab bagi hati. Cinta seorang hamba kepada Allah akan menjadikan hatinya tunduk kepada-Nya, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan perasaannya demi Sang Kekasihnya, yaitu Allah. Hatinya senantiasa mengharap kepada yang dicintainya, untuk memecahkan problem yang ia hadapi. Ia pun tak putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin akan diberikan solusi yang terbaik untuknya. Kecintaan kepada-Nya menyebabkan dapat menikmati manisnya iman yang bersemayam di dalam hati.
❤️ Ketiga: Berdzikir atau Mengingat Allah
Ketidaktenteraman hati merupakan hal yang membahayakan. Allah memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana terapi keadaan hati yang demikian. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”. Demikianlah arti firman Allah dalam QS. ar-Ra’d : 28. Obat ini menjadikan hati seseorang hidup, terhindar dari kekerasan dan kegelapan. Ibnu Qayyim berkata: “Segala sesuatu itu memunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah Dzikrullah (Mengingat Allah).
Suatu ketika, seorang berkata kepada Hasan al-Basri: “Wahai Abu Sa’id, aku mengadu kepadamu, hati saya membatu.” Maka beliau menjawab: “Lunakkanlah dengan dzikir, karena tidak ada yang dapat melunakkan kerasnya hati yang sebanding dengan Dzikrullah.” Maka dari itu, Allah di dalam banyak ayat-ayat-Nya menyuruh orang-orang yang beriman agar banyak dan sering berdzikir kepada-Nya. Seperti pada firman-Nya, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab: 41). Nabi kita Muhammad ﷺ selalu berdzikir kepada Allah pada setiap saat, sebagaimana dituturkan oleh istri beliau ‘Aisyah.
❤️ Keempat: Taubat Nasuha Dan Banyak Beristighfar (Minta Ampun)
Perhatikanlah sabda Rasulullah ﷺ: “Sesungguhnya hatiku kadang keruh. Maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali” (HR. Ahmad)
Dalam hadis ini Nabi ﷺ menjelaskan, bahwa beliau menghilangkan kabut atau kekeruhan hati beliau dengan istighfar. Padahal dosa-dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah. Bagaimanakah dengan kita yang banyak dosa dan banyak melakukan kemaksiatan? Tidakkah kita lebih membutuhkan istighfar untuk hati kita yang sakit?! Demi Allah, betapa kita semua, sangat membutuhkan istighfar.
❤️ Kelima: Banyak Berdoa dan Permintaan kepada Allah untuk Memerbaiki dan Membersihkan Hati Serta Memberinya Petunjuk
Berdoa merupakan pintu utama yang agung untuk memerbaiki hati. Allah berfirman, artinya: “Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka. bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 43).
Teladan kita yang mulia Muhammad ﷺ sendiri selalu memohon kepada Allah untuk kesucian hatinya, kokoh berjalan di atas kebenaran dan petunjuk, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ummu Salamah. Ia meriwayatkan bahwa doa Nabi ﷺ yang sering beliau panjatkan ialah: “Wahai Tuhan Pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. at-Tirmidzi)
❤️ Keenam: Sering Mengingat Kehidupan Akhirat
Sesungguhnya kelalaian mengingat Akhirat itu adalah penghambat segala kebaikan, kebajikan dan merupakan pemicu setiap malapetaka dan kejahatan. Seseorang yang banyak mengingat Akhirat, akan menyadarkan dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang dia hidup selama-lamanya adalah kehidupan Akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan jasad. Tindak tanduknya mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini, dengan harapan ia akan dapat menuai hasilnya yang baik di Akhirat kelak.
❤️ Ketujuh: Membaca dan Memelajari Sejarah Kehidupan Orang-Orang Shalih
Ini pun bisa menjadi salah satu obat bagi hati. Banyak pelajaran tentang teguhnya hati dari hempasan badai kehidupan yang menerjang. Siapa saja yang memerhatikan dan memelajari kehidupan atau sejarah suatu kaum berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya hatinya dihidupkan kembali oleh Allah dan disucikan batinnya. Itulah sejarah dan perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ. Sejarah kehidupan beliau merupakan terapi untuk memertebal iman dan memerbaiki hati.
❤️ Kedelapan: Bersahabat dengan Orang-Orang Shalih, Bertakwa dan Berbuat Kebaikan
Seseorang yang bergaul dengan orang yang bertakwa niscaya tidak celaka, karena mereka tidak akan mengajak selain kepada kebaikan. Selamatlah hati dari terkontaminasi penyakit-penyakit hati. Sebaliknya, jika kita bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak bertakwa dan tidak berbuat kebaikan, niscaya kita akan celaka. Mereka akan mengajak kita untuk melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati kita menjadi kotor. Allah secara tegas berfirman, artinya: “… dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”(QS. al-Kahfi : 28)
Maka berupayalah untuk bersahabat dengan orang-orang yang shalih.
Demikian delapan obat untuk menyembuhkan penyakit hati. Berusahalah kita untuk memahami dengan baik dan mengamalkan dengan tekun, karena sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu tidak akan dapat dicapai, kecuali dengan keselamatan dan kesucian hati. Dan tidak ada yang sempurna, yang lebih bahagia, yang lebih baik, dan tidak ada pula yang lebih nikmat daripada kehidupan orang-orang yang berhati bersih juga mulia. Wallahu ‘alam bish shawab (Redaksi)
? [Sumber: Disarikan dari “Shalahul Qulub”, Syaikh Dr. Khalid bin Abdullah al-Mushlih –semoga Allah menjaganya- dengan sedikit gubahan./alsofwah]
? http://www.kajianislam.net/2014/01/8-obat-hati/
? Baca artikel lengkap di: ?
┄┄┉┉✽̶»̶̥ ?? ? »̶̥✽̶┉┉┄┄
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke sahabat terdekat..!
? www.nasihatsahabat.com
Leave A Comment