Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila lalat jatuh di bejana salah satu di antara kalian, maka celupkanlah, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit, dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya.”
[Sahih. Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (3320, 5782), Ahmad dalam Musnadnya (2/229, 230, 246, 263, 340, 355, 388, 398, 443), dan selainnya]
Dari Abu Said Al-Khudri dari Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya pada salah satu di antara dua sayap lalat itu terdapat racun, dan syap lainnya terdapat obat penawarnya. Apabila lalat jatuh di makanan maka celupkanlah, karena lalat mengedepankan racun dan mengakhirkan obat penawarnya.”
[Sahih. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya (3/24, 67), Ibnu Majah (3504), Nasa’i (4259) dan selainnya]
“Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu di antara kalian maka celupkanlah, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit, dan sayap lainnya terdapat obat”.
[Sahih. Diriwayatkan At-Thabrani dalam Al-Aushat (5891), Al-Bazzar (2866) dan selainnya]
Pada sayap lalat terdapat keistimewaan. Dia dapat memindahkan bakteri ke ujung sayap. Oleh karena itu, apabila sayap jatuh pada minuman atau makanan dan melepaskan kuman-kuman yang menempel di kukunya pada minuman tersebut, maka penangkal pertama yang paling potensial adalah bakteri yang dibawa oleh lalat di tenggorokan dengan salah satu sayapnya.
Apabila ada obat penawar, maka obatnya sangat dekat dengannya. Dan mencelupnya lalu membuangnya adalah cara jitu untuk membunuh kuman-kuman yang menempel serta membendung dari pengaruh kuman pada diri manusia.
Keterangan serupa juga pernah disampaikan oleh dokter Al-Ustadz Sa’id As-Shuyuti, dokter Mahmud Kamal dan Muhammad Abdul Mun’im Husain sebagaimana dalam Majalah Al-Azhar. [Lihat Silsilah Ahadits As-Shahihah al-Albani 1/97-98, Difa’ ‘an Sunnah Abu Syuhbah hal. 169, al-Ishabah fi Sihhah Hadits Dzubabah Khalil Ibrahim Mula Khathir hal. 133-178]
Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah [Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 4/252 mengisyaratkan penjelasan Ibnu Qayyim ini dengan tanpa menyebut namanya, tetapi beliau menyifatinya dengan ucapannya “Sebagian pakar ahli kedokteran]:
“Ketahuilah bahwa pada lalat terdapat racun (kuman penyakit) yang terletak pada sengatnya, yang merupakan senjata bagi dirinya. Jika ia jatuh atau hinggap pada sesuatu, maka yang pertama menyentuh adalah senjata tadi. Oleh sebab itulah Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan agar kita mencelupkan lalat itu ke dalam makanan atau minuman yang dihinggapinya. Tujuannya agar kuman penyakit itu menjadi tawar (tidak berfungsi lagi), dan hilanglah bahaya yang ditimbulkannya.
Teori ini tidak pernah keluar dari para pakar dan pemuka ahli kedokteran, melainkan merupakan percikan kemilauannya cahaya kenabian Muhammad ﷺ. Dengan demikian, maka seorang dokter/tabib yang arif akan tunduk terhadap sistem kedokteran ini, dan akan mengakui bahwa Rasulullah ﷺ adalah makhluk yang sempurna, dan dikuatkan oleh wahyu ilahi diluar jangkauan kekuatan manusia.” [Zadul Ma’ad (4/112-113)]