Jika seseorang salat Tarawih berjamaah bersama imam yang 23 rakaat, namun orang tersebut hanya salat 11 rakaat saja, apakah perbuatan ini sesuai dengan sunnah?
Jawaban:
Yang sesuai dengan sunnah adalah tetap mengikuti imam meski ia salat 23 rakaat. Karena Rasulullah ﷺ bersabda:
من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب الله له قيام ليلة
“Orang yang salat Tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala salat semalam suntuk” [HR. At Tirmidzi, no. 734, Ibnu Majah, no. 1317, Ahmad, no. 20450]
Maka yang paling afdhal bagi seorang makmum adalah mengikuti imam sampai imam selesai, baik ia salat 11 rakaat maupun 23 rakaat, atau jumlah rakaat yang lain. Inilah yang paling baik.
Selain itu, salat Tarawih 23 rakaat pernah dilakukan oleh Umar Radhiallahu’anhu dan sahabat yang lain. Ini bukanlah keburukan, bukan pula kebidahan. Bahkan salat Tarawih 23 rakaat adalah sunnah Khulafa Ar Rasyidin. Hal ini memiliki dalil dari hadis Ibnu Umar radhiallahu’anhuma, dari Nabi ﷺ:
صلاة الليل مثنى مثنى فإذا خشي أحدكم الصبح صلى واحدة توتر له ما قد صلى
“Salat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika engkau khawatir akan datangnya fajar, maka salatlah 1 rakaat agar jumlah rakaatnya ganjil” (Muttafaqun ‘ilaihi)
Rasulullah ﷺ tidak membatasi rakaat salat malam dengan batasan jumlah tertentu, namun yang beliau ﷺ katakan:
صلاة الليل مثنى مثنى
“Salat malam itu dua rakaat-dua rakaat”
Namun memang lebih afdhal jika imam mengerjakan salat Tarawih sebanyak 11 rakaat atau 13 rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Karena inilah yang paling sering dipraktikkan Rasulullah ﷺ pada salat malamnya.
Alasan lain, karena salat Tarawih 11 atau 13 rakaat lebih sesuai dengan kondisi kebanyakan orang (tidak terlalu berat, pent) di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan. Namun bila ada yang melakukannya lebih dari itu, atau kurang dari itu, tidak masalah. Karena perkara rakaat Tarawih adalah perkara yang longgar.