Menjelang sahabat Abu Darda’ menghadapi sakaratul maut, maka istri beliau (istri mudanya) Ummu Darda’ Hujaimah Al Himyariyah berkata kepadanya:
إنك خطبتني إلى أبوي في الدنيا فأنكحوك، وأنا أخطبك إلى نفسك في الآخرة، قال: فلا تنكحي بعدي.
“Sesungguhnya dahulu engkau meminangku kepada kedua orang tuaku, lalu mereka menikahkanmu dengan aku. Dan sekarang giliran aku yang meminang dirimu kepada dirimu sendiri, agar aku bisa tetap menjadi istrimu kelak di Akhirat.
Mendengar lamaran sang istri tercinta, sahabat Abu Darda’ menjawab:
“Bila demikian halnya, maka janganlah engkau menikah sepeninggalku. [Siyar A’alam An Nubala’ oleh Az Zahaby 4/278]
Imam At Thabrani meriwayatkan, bahwa seusai Ummu Darda’ menjalani masa iddahnya, sahabat Mu’awiyah segera melamarnya. Namun ternyata Ummu Darda’ betul-betul teguh pada cintanya kepada sahabat Abu Darda’. Sehingga beliau menjawab pinangan sahabat Mu’awiyah radhiallahu ‘anhum dengan berkata: “Aku pernah mendengar sauamiku Abu Darda’ menceritakan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
( المرأة لآخر أزواجها) ولست أريد بأبي الدرداء بدلا
“Wanita akan menjadi pendamping/istri suami terakhirnya”. Sedangkan aku tidak sudi mendapat suami lain yang menggantikan Abu Darda’. [At Thabrany]
Subhanallahu, begitu indahnya cinta lelaki saleh kepada wanita salehah, dan kesetiaan wanita salehah kepada lelaki saleh.
Semoga Allah melimpahkan kita semuanya dengan kesalehan dan kesetiaan seperti mereka. Aamiin