BERKAHNYA ILMU TIDAKLAH DITUNJUKKAN OLEH BANYAKNYA RIWAYAT DAN PENULISAN KITAB
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BERKAHNYA ILMU TIDAKLAH DITUNJUKKAN OLEH BANYAKNYA RIWAYAT DAN PENULISAN KITAB
Al-Imam Al-Barbahari rahimahullah (329 H):
أن العلم ليس بكثرة الرواية والكتب وإنما العالم من اتبع العلم والسنن وإن كان قليل العلم والكتب، ومن خالف الكتاب والسنة فهو صاحب بدعة وإن كان كثير العلم والكتب
“Keberkahan ilmu tidaklah ditunjukkan oleh banyaknya riwayat dan menulis kitab.
Hanyalah orang yang berilmu itu adalah yang mengikuti ilmu dan mengamalkan Sunnah, meski ilmu dan kitabnya sedikit.
Dan barang siapa yang menyelisihi Alquran was Sunnah, maka dia adalah Ahli Bidah, meski ilmu dan kitabnya banyak.”
Syaikh Al-‘Allamah Sholih Al-Fawzan menjelaskan:
“Ilmu hanyalah dengan fiqh (pemahaman), mengikuti Sunnah dan mengamalkannya, meski sedikit. Namun sedikitnya ilmu yang disertai amalan saleh dan pemahaman yang benar terhadap agama Allah, pada hakikatnya banyak.
Adapun ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan, tidak mengikuti Sunnah, maka tidaklah berguna.” [It-haful Qori bit Ta’liqot ‘ala Syarhissunah lil Imam Al-Barbahari 2/41]
Jangan mudah terpikat dengan kepandaian retorika, suka mendebat, banyaknya nukilan, karena yang menjadi patokan adalah istiqamah mengikuti petunjuk Nabi ﷺ.