بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
#SayNoToRiba
BERENANG DI SUNGAI DARAH UNTUK PEMAKAN RIBA
Seluruh bentuk transaksi riba akan membawa akibat buruk, dosa besar, malapetaka dan menjerumuskan para pelakunya kepada jurang kenistaan, serta mendatangkan bahaya bagi pribadi dan masyarakat, baik di dunia maupun di Akhirat.
Semua orang Muslim memahami riba adalah kotor, haram, hasil usaha tercela, tidak berkah, dan seabreg hal buruk lainnya.
Karena itulah riba mendatangkan malapetaka dan bahaya bagi siapa saja yang ikut serta dan membantu mensukseskan transaksi riba, baik dia pemodal, peminjam, penulis dan bahkan saksi transaksi (baca: teller). Atau hanya orang yang memberi bantuan harta dan tenaga untuk melancarkan transaksi riba, atau menyewakan gedung, peralatan kantor dan transportasi untuk proses kelancaran transaksi riba. Atau sekadar memberi motivasi dan rekomendasi bagi para pelaku riba, atau membela para pelaku riba dalam kasus hukum. Atau melindungi dan mengamankan para pelaku riba, yang intinya membantu transaksi riba terkutuk.
Disadari maupun tidak, secara langsung maupun tidak langsung, mereka telah menyatakan perang terhadap Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Seluruh bentuk transaksi riba akan berakibat buruk, dosa besar, malapetaka dan menjerumuskan para pelakunya ke jurang kenistaan, serta mendatangkan bahaya bagi pribadi dan masyarakat, baik di dunia dan Akhirat.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Keharaman riba lebih berat dibanding perjudian. Karena pengembang riba mendapat imbalan jelas dari orang yang kesusahan. Sementara pemain judi terkadang mendapat keuntungan, dan terkadang kerugian. Riba merupakan lambang kezaliman senyatanya, karena riba merupakan bentuk eksploitasi dan penindasan orang kaya kepada orang miskin.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Takutlah kalian kepada kezaliman, karena kezaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat. Dan takutlah kalian terhadap sifat kikir, karena kikir menyebabkan umat sebelum kalian saling menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan kepada mereka. (HR. Muslim)
Dosa Makan Satu Dirham Riba
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Satu Dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang, dan ia tahu itu riba, maka dosanya lebih besar di sisi Allah daripada berzina tiga puluh enam kali.” (HR. Imam Ahmad dan At Thabrani, lihat dalam Shahihul jami’ juz 1 No. hadis 3375)
Satu kali berzina saja hukumannya sangat mengerikan, apalagi berzina 36 kali. Sungguh dahsyat dan mengerikan. Padahal makan satu Dirham riba dosanya setara atau bahkan lebih parah daripada 36 kali berzina. Bisa kita bayangkan seberapa besar dosa bagi pemakan harta riba yang ribuan bahkan jutaan.
Pelaku Riba Diceburkan ke Sungai Darah
Terlebih bagi para pelaku bisnis, berhati-hatilah dengan segala bentuk riba. Rasulullah ﷺ mengabarkan kepada kita, bagaimana keadaan para pemakan riba. Imam Bukhari menyebutkan dalam kitab shahihnya sebuah hadis, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
“Bahwa beliau bermipi didatangi dua malaikat, lalu mereka berkata:’Mari ikut bersama kami.’ Hingga akhirnya dua malaikat itu membawa beliau ke sebuah sungai darah. Di dalam sungai tersebut ada seorang yang sedang berenang. Sementara itu di pinggir sungai ada satu orang lagi. Ketika orang yang di tengah sungai itu ingin menepi, maka laki-laki yang di pinggir kali melempari mulutnya dengan batu, hingga ia kembali lagi ke tempatnya semula (tengah sungai darah). Lalu Nabi ﷺ berkata: ‘Aku bertanya kepada dua malaikat, tentang orang yang berada di sungai itu.’ Mereka menjawab: ‘Orang yang engkau datangi tadi, yang berenang di sungai lalu mulutnya disumpal batu, dia adalah pemakan riba.’”
Mari kira renungkan firman Allah ketika mengupas tentang riba. Allah mengakhiri ayat-ayat yang melarang riba dan perintah untuk meninggalkan riba dengan firman-Nya:
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari, yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing pribadi diberi balasan yang setimpal dengan apa yang telah dia kerjakan, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (Al-Baqarah:281).***
Pull Quote:
Daftar Bahaya Riba
7a. Pengembang riba pasti dapat keuntungan, sedangkan pemain judi kadang untung, kadang buntung.
7b. Pengembang riba mendapat keuntungan di atas penderitaan orang. Pemain judi mendapat keuntungan dari lawan judinya.
7c. Keuntungan riba dari orang yang membutuhkan (terlilit utang). Hadiah judi dari orang yang kelebihan harta.
7d. Riba merupakan lambang kezaliman orang kaya terhadap orang miskin.
7e. Riba merupakan bentuk eksploitasi dan penindasan orang kaya terhadap orang miskin.
Penulis: Ustad Zainal Abidin, Lc.
Sumber: http://pengusahamuslim.com/5625-sungai-darah-untuk-pemakan-riba.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…