Sifat Sholat Nabi

BERDIRI UNTUK MENGGANTI RAKAAT YANG TERTINGGAL, PADAHAL IMAM BELUM SELESAI SALAM DARI SALATNYA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

 

BERDIRI UNTUK MENGGANTI RAKAAT YANG TERTINGGAL, PADAHAL IMAM BELUM SELESAI SALAM DARI SALATNYA

Pertanyaan:
Saya salat di belakang imam yang biasa memanjangkan suara ketika salam. Oleh karena itu saya berdiri untuk menyempurnakan yang tertinggal, padahal (salam) masih dalam kalimat (Warahmatullah) apakah salatku sah? Dalam salah satu kesempatan saya salat, dan ketika salah, lisanku terpeleset berucap salah. Akan tetapi langsung saya kembali lagi pada waktu yang sama, sementara kepalaku menoleh ke kanan. Apakah salatku sah? Atau saya harus sujud sahwi?

Jawaban:
Alhamdulillah

Pertama:

Salam merupakan rukun salat dan fardunya. Tidak sah kecuali dengannya. Ini mazhab mayoritas ulama dari kalangan para shahabat, tabiin dan generasi setelahnya.” [Syarh An-Nawawi Ala Muslim, no. 5/83]

Mayoritas ulama berpendapat bahwa salam kedua dalam salat itu sunah. Sementara Imam Ahmad dan sebagian Malikiyah mengatakan itu wajib.

Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:
“Yang wajib itu salam pertama, sementara (salam) kedua itu sunah. Ibnu Munzir mengatakan: “Semua orang yang saya hafal dari kalangan ahli ilmu bersepakat (ijma’) bahwa salat orang yang satu kali salam itu dibolehkan.
Al-Qhodi dalam riwayat lain mengatakan:
“Bahwa (salam) kedua itu wajib. Beliau mengatakan: ini yang lebih kuat. Berdasarkan hadis Jabir bin Samurah dan karena Nabi ﷺ biasa melakukan dan melanggengkannya. Karena ia juga termasuk ibadah yang mempunyai dua penghalal, maka keduanya termasuk wajib seperti Tahalulnya haji. Dan ia termasuk salah satu salam, maka wajib seperti (salam) pertama.” [Al-Mughni, no. 1/396]

Silakan lihat soal no. 119604 (https://islamqa.info/id/119604) dan no. 105297 (https://islamqa.info/id/105297).

Terdapat dalam ‘Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, (37/163):

“Malikiyah mengatakan:
“Masbuk (makmum yang tertinggal rakaat imam) kalau berdiri untuk menambah rakaat yang terlewatkan setelah salam imam. Kalau dia berdiri sebelum salam imam, maka salatnya batal.”

Syafiiyyah mengatakan:
“Dianjurkan bagi masbuk agar tidak berdiri menyelesaikan yang tersisa kecuali setelah selesainya imam dari dua salam. Kalau dia berdiri setelah selesai dari ucapan ‘Assalamu’alaikum’ pertama, itu dibolehkan. Kalau dia telah keluar dari (salam) pertama. Kalau dia berdiri sebelum imam memulai dua salam, maka salatnya batal. Kalau dia berdiri setelah imam memulai salam sebelum selesai dari ucapan ‘’Alaikum,’ maka dia berdiri seperti sebelum memulai (salam).

Hanabilah mengatakan:
“Masbuk berdiri untuk meng-qada apa yang tertinggal SETELAH salamnya imam yang kedua. Kalau dia berdiri sebelum salamnya imam dan tidak kembali agar berdiri setelah salam (kedua), maka salatnya berubah menjadi (salat) sunah.”

An-Nawawi rahimahullah mengatakan:
“Rekan-rekan kami bersepakat, bahwa dianjurkan bagi masbuk agar tidak berdiri melanjutkan rakaat yang tersisa kecuali setelah imam selesai dari dua salam. Yang menegaskan hal itu adalah Al-Baghawi dan Mutawali serta lainnya. Ditegaskan hal itu oleh Syafi’i rahimahullah dalam Mukhtasor Buwaithi seraya mengatakan: “Siapa yang mendahului imam dengan sesuatu dari salat, hendaknya jangan berdiri menambah rakaat sisa kecuali setelah imam selesai dari dua salam. Rekan-rekan kami mengatakan: “Kalau dia berdiri setelah selesai dari ucapan ‘Assalamu’alaikum’ di salam pertama, itu dibolehkan karena imam telah keluar dari salat.” [Al-Majmu, 3/483]

Beliau juga mengatakan:
“Kalau imam salam pertama, maka selesai ketentuam makmum harus mengikutinya, baik yang bersama dari awal atau masbuk, karena imam telah kelua dari salat.” [Al-Majmu, 3/484]

Ibnu Abdul Bar rahimahullah mengatakan:
“Al-Laits mengatakan terkait dengan masbuk pada sebagian salat, “Saya berpendapat tidak mengapa dia (masbuk) berdiri setelah salam pertama.” [Al-Istizkar, 1/489]

Dengan demikian maka kalau berdirinya Anda yang kedua setelah ucapan imam selesai ‘Assalamu’alaikum’ dari salam pertama, maka salat Anda sah menurut pendapat jumhur, dan batal menurut yang terkenal dari Mazhab Hanabilah, sehingga Anda harus mengulanginya. Pendapat jumhur lebih kuat insyaAllah. Terutama terkait dengan salat-salat yang lalu, karena kuatnya perbedaan di dalamnya dan banyaknya orang yang mengatakan keabsahan salat seperti itu, sampai dikatakan ijmak. Meskipun untuk berikutnya selayaknya berhati-hati dalam masalah salatnya. Jangan keluar kecuali setelah yakin salam imam yang kedua telah selesai.

Adapun kalau Anda berdiri yang kedua setelah sempurna ucapan imam ‘Assalamu’alaiku’ pada salam kedua, maka salat Anda sah. Dalam hal ini hanya satu pendapat.

Kedua:
Adapun apa yang Anda sebutkan terpelesat lisan Anda dan kesalahan ucapan salam, hal itu tidak mengapa insyaallah. Apalagi Anda langsung membetulkannya dan mengucapkan yang benar pada tempatnya.

Wallahu a’lam.

 

Sumber: https://islamqa.info/id/233313

 

 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

 

 

#masbuq #masbuk #makmummasbuk #makmummasbuq #tatacarasalatmasbuk #sifatsholatNabi #kalaumasbukduduktahiyatnyabagaimana #salat #shalat #sholat #terlambatdatangshalat #terlambatdatangsalat #salatberjamaah #duduktahiyatmakmummasbuk #hukummasbuk #tatacaramasbuk #cara makmum masbuk #batasanmakmummasbuk #salatmasbuk #batasanmasbuk #carasalatmasbuk

 

 

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu