BENARKAH YANG MERAYAKAN ‘MAULID NABI’ PERTAMA KALI ADALAH RAJA AL-MUZHAFFAR, PENGUASA KOTA IRBIL?
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
BENARKAH YANG MERAYAKAN ‘MAULID NABI’ PERTAMA KALI ADALAH RAJA AL-MUZHAFFAR, PENGUASA KOTA IRBIL?
Diedarkan sebuah tulisan, bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi adalah Raja Abu Sa’id al-Muzhaffar Penguasa Irbil, wafat tahun 184 H!!
Propaganda dengan mengatasnamakan sejarah ini perlu dijawab:
> Bahwa tidak benar Raja al-Muzhaffar tersebut wafat pada tahun 184 H. Namun yang benar adalah dia lahir tahun 549, wafat tahun 630 H!! Yakni wafat pada abad ke-7 hijriah.
> Bahwa yang pertama kali MEMBUAT perayaan ‘Maulid Nabi’ adalah kerajaan Bani Ubaidiyyah (yang menamakan dirinya Bani Fathimiyyah) di Mesir, yang berkuasa pada 362 – 567 H.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh para pakar sejarah, di antaranya oleh Taqiyyuddin al-Miqrizi, dalam kitabnya yang berjudul “al-Mawa’izh wa al-i’tibar bi Dzikri al-Khuthath wa al-Aatsaar”. Pada 1/490, al-Miqrizi mengatakan:
“Para Khalifah Dinasti Fathimiyyah memiliki banyak hari raya dan peringatan sepanjang tahun, yaitu:
• Peringatan Awal Tahun,
• Hari Asyura
• Maulid Nabi ﷺ
• Maulid Ali bin Abi Thalib
• Maulid al-Hasan
• Maulid al-Husein
• Maulid Fathimah az-Zahra
• Maulid Khalifah yang sedang berkuasa
• Malam awal Rajab
• Malam Nishfu Rajab
• Malam awal Sya’ban
• Malam Nishfu Sya’ban
.. dst.” demikian keterangan dari al-Miqrizi
Jadi, Perayaan Maulid Nabi yang pertama kali mengadakan adalah Dinasti Ubaidiyyah.
Tahukah Anda siapakah Bani/Dinasti Ubaidiyyah (yang menamakan diri sebagai Dinasti Fathimiyyah) ini? Mereka berpaham Syiah Rafidhah dan mereka telah:
• Mencela para nabi
• Mencela dan benci terhadap para sahabat
• Mencela para salaf.
Seorang ulama ahli sejarah, al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah telah menegaskan tentang Daulah Ubaidiyyah:
“Mereka (Daulah Ubaidiyyah) membalik Islam, menampakkan (Manhaj) Rafidhah, dan menyembunyikan Madzhab Ismailiyyah (salah satu sekte ekstrim dalam Syiah, pen).”
Al-Qadhi ‘Iyadh berkata tentang Daulah Ubaidiyyah:
“Para ulama di negeri Qairawan telah sepakat, bahwa kondisi Bani ‘Ubaid (penguasa di Daulah Ubaidiyyah) adalah kondisi ORANG-ORANG MURTAD DAN PARA ZINDIQ.”