Bid'ah

BENARKAH ROH RASULULLAH HADIR PADA MAJELIS BARZANJI, MAULID, DLL?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BENARKAH ROH RASULULLAH HADIR PADA MAJELIS BARZANJI, MAULID, DLL?
1. Tidak ada yang mengetahui perkara gaib, kecuali berdasarkan berita dari wahyu melalui Rasul-Nya.
(“Allah) Yang Mengetahui hal gaib. Maka Dia tidak memberitahukan perkara gaib-Nya kepada seorang pun, kecuali kepada yang Dia ridai dari Rasul.” [QS Al-Jin: 26-27]
Katakanlah (Muhammad): “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padauk. Dan tidak pula aku mengetahui yang gaib. Dan tidak pula aku mengatakan kepadamu, bahwa aku ini seorang malaikat. Aku tidaklah mengikuti, kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.”
Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat? Maka apakah kamu tidak memikirkannya?” [QS Al-An’am: 50]
2. Hukum bagi orang yang mengaku-ngaku mengetahui hal gaib
Hukum bagi orang yang mengaku-ngaku mengetahui akan hal yang gaib adalah Kafir.
Katakanlah (Muhammad): “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” [QS An-Naml: 65]
Jika Allah telah memerintahkan Nabi-Nya untuk memerintahkan kepada orang-orang, bahwa “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”, maka jika ada orang yang mengaku-ngaku mengetahui ilmu gaib, sungguh dia telah mendustakan Allah dan Rasul-Nya dalam berita ini.
3. Permasalahan Roh / arwah-arwah, termasuk dalam urusan gaib
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Rabb-ku.” Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. [QS Al-Isra: 85]
4. Sekilas Berita-berita tentang Roh
Roh tidak bisa kembali ke dunia lagi, hingga kelak dibangkitkan.
“Dan di hadapan mereka ada Barzakh, sampai hari mereka dibangkitkan.” [QS Al-Mu’minun: 100]
Barzah adalah alam antara dunia dan Akhirat, kata Mujahid di dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Roh Nabi Muhammad ﷺ berada di Rafiq Al A’la di Surga
Hal ini ditunjukkan oleh doa beliau ﷺ menjelang wafatnya:
“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan sampaikan aku pada Rafiq yang tinggi.” [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, lafadz pada Tirmidzi, lihat Silsilah Ash-Sahihah 6/2775 prog. Maktabah Syamilah]
5. Sebuah dugaan atau persangkaan seseorang tidak bisa dijadikan tolok ukur kebenaran
(Mereka menduga, bahwasanya Allah berkehendak untuk mewujudkan kehadiran Nabi ﷺ pada majelis-majelis mereka, maka terwujudlah. Dengan alasan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, Kun Fayakun).
Mereka pun menduga, bahwa roh-roh orang yang sudah mati bisa kembali ke dunia, meminta dikirimkan bacaan ini dan itu, menangis, tertawa, menampakan wadak halusnya dll dengan alasan serupa.
Persis alasan orang kafir yang menduga, bahwasanya Allah berkehendak untuk mewujudkan adanya anak Allah melalui diri Maryam, maka terwujudlah. Dengan alasan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, Kuasa Tuhan. Semua itu adalah kedustaan yang besar.
Ingatlah,
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengiluti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.” [QS Al-An’am: 116]
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti, kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [QS Yunus: 36]
“Dan mereka tidak mempunyai pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan. Sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaidah sedikit pun terhadap kebenaran. [QS An-Najm: 28]
6. Jika bukan Roh Nabi ﷺ yang hadir, lalu siapakah sebenarnya yang hadir di majelis mereka itu?
“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa.” [QS. Asy-Syu’ara: 221-222]
7. Hukum berdiri di tempat untuk penghormatan bagi orang yang datang dalam keadaan hidup
Tahukah mereka, bahwa Rasulullah ﷺ tidak suka dihormati dengan cara berdiri di tempat?
Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menyukai manusia dalam posisi berdiri untuknya, maka persiapkanlah olehnya tempat duduknya dari Neraka.” [HR. Ahmad, Sahih]
Para sahabat yang mulia pun tak berdiri di tempat untuk menghormati beliau ﷺ.
Anas bin Malik radhiAllahu ‘anhu berkata:
“Tidak ada seorang pun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah. Dan mereka (para sahabat) bila melihat beliau ﷺ tidaklah berdiri untuknya, karena mereka tahu bahwa beliau tidak suka akan hal itu.” [HR. At-Tirmidzi, Sahih]
Janganlah berdiri di tempat untuk menghormat, agar engkau tidak menjadi penolong setan.
“Dan jangan kalian menjadi penolong bagi setan untuk mencelakakan saudara kalian.” [HR. Al-Bukhari]
Sungguh orang-orang yang berdiri di tempat guna menghormat tersebut telah menjadi penolong setan agar menumbuhkan rasa kecintaan terhadap sikap berdiri bagi orang yang datang.
Ini keadaan hukum yang diberlakukan bagi orang yang datang dalam keadaan hidup. Lalu bagaimana jadinya jika ternyata yang diperlakukan demikian itu adalah orang yang datang ternyata sudah mati, dengan sekadar menduga rohnya telah datang secara gaib? Atau menyangka roh dan jasadnya yang hadir secara gaib?
8. Sebagian Contoh Fatwa Ulama
Hukum Berkumpul untuk acara Maulid dan pengakuan, bahwa Nabi ﷺ hadir dalam majelis
Pertanyaan # 5:
Apa hukum berkumpulnya orang-orang untuk acara Maulid dengan pengakuan mereka, bahwasanya Nabi ﷺ menghadiri majelis-majelis mereka? Dan apakah perkumpulan ini sah secara syariat? Dan apa yang sepantasnya bagi kita untuk melakukannya pada hari kelahiran Nabi ﷺ? Dan kapan beliau ﷺ dilahirkan? Pada hari apa? Bulan apa? Tahun berapa? Dan apakah Nabi ﷺ hidup di dalam kuburnya sekarang ataukah tidak?
Jawaban # 5:
Berkumpulnya orang-orang untuk menghidupkan malam kelahiran/Maulid dan membaca sejarahnya adalah tidak disyariatkan. Bahkan itu adalah bidah yang diada-adakan. Sedangkan pengakuan mereka bahwasanya Nabi ﷺ menghadiri majelis-majelis mereka adalah kedustaan.
Padahal Nabi ﷺ hidup di dalam kuburnya dengan kehidupan Alam Barzakh, merasakan kesenangan di dalamnya dengan kenikmatan Jannah/Surga, dan bukan seperti kehidupan di dalam dunia. Sebab sesungguhnya beliau ﷺ telah wafat, dimandikan, dikafani, dan disalati dengan salat jenazah, dan juga sudah dikubur, sebagaimana yang lain. Dan beliau ﷺ orang yang pertama kali nanti dibangkitkan dari kuburnya pada Hari Kiamat.
Dan sungguh Allah taala telah berfirman mengajak bicara kepadanya:
“Sesungguhnya kamu akan mati, dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).
Kemudian sesungguhnya kamu pada Hari Kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu.” [QS Az-Zumar:30-31]
Dan Dia subhanahu berfirman:
“Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari Kiamat.” [QS Al-Mukminun: 15-16]
Wabillahi taufiq, washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wasallam.
Al-Lajnah Ad Daimah Lilbuhutsil ilmiyah wal ifta
Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua: Abdurrazaq Afifi
Anggota: Abdullah Ghudayan
Anggota: Abdullah bin Qu’ud
9. Kesimpulan
Nabi ﷺ tidak hadir di majelis-majelis siapa pun dan di mana pun. Orang yang menyatakan perihal kehadiran beliau ﷺ adalah dusta dan atau pendusta. Keyakinan demikian adalah salah, sesat lagi menyesatkan. Sehingga roh Nabi ﷺ tidak bisa dipanggil ke dunia ini dengan ritual pembacaan Barzanji ataupun yang lainnya. Tentu lebih tidak akan bisa dipanggil roh-roh orang yang lebih rendah kedudukannya di bawah beliau ﷺ, baik dari kalangan aulia/para wali, orang-orang saleh, syaikh, mursyid, kiyai, habaib, dll.
Wallahu ‘alam bishawab.
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
BENARKAH ROH RASULULLAH HADIR PADA MAJELIS BARZANJI, MAULID, DLL?
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu