Ungkapan ini sedang berkembang dan popular. Apalagi ada ustadz dengan jargon utamanya adalah memerbanyak sedekah atau memindahkan penyakit dengan bersedekah kambing. Apakah hal ini benar? Berikut pembahasannya.
Sumber ungkapan ini adalah hadis yang DIPERSELISIHKAN oleh ulama mengenai keshahihannya yaitu:
“Jagalah harta kalian dengan zakat, OBATILAH ORANG YANG SAKIT DI ANTARA KALIAN DENGAN SEDEKAH, dan tolaklah bala dengan doa.” [HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 2/274 no. 1963]
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata:
( ضعيف جدا ) انظر حديث رقم : 2724 في ضعيف الجامع
“Lemah sekali, lihat hadis no. 2724 dalam dhaif Al-jaami.” [Dhaif Al-jaami’ ash-Shaghhir wa ziyadatahu no. 6470, Maktabah Al-Islami, Beirut, cet. III, 1408 H, Syamilah]
Syaikh Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata:
هذا الحديث رواه أبو نعيم في الحلية في ترجمة الأسود النخعي ثم رواه في ترجمة إبراهيم النخعي عن موسى بن عمير عن الحكم عن إبراهيم عن الأسود عن عبد الله بن مسعود قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – حصنوا أموالكم بالزكاة، وداووا مرضاكم بالصدقة، وأعدوا للبلاء الدعاء ثم قال: غريب من حديث إبراهيم والحكم تفرد به موسى ومن هذه الطرق والمتابعات يعلم أنه حديث له أص
“Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah pada biografi Al-Aswad An-Nakha’I, kemudian ia meriwayatkan pada biografi Ibrahim An-nakha’i dari Musa dari ‘Umair dari Al-Hakam dari Ibrahim dari Al-Aswad dari Ibnu Mas’ud, Nabi ﷺ bersabda: ” Jagalah harta kalian dengan zakat, obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah, dan tolaklah bala dengan doa”, kemudian ia berkata: Gharib dari hadis Ibrahim dan Al-Hakam, di mana Musa bersendirian meriwayatkan. Dari berbagai jalan dan mutabi’-nya, diketahui bahwa hadis ini memiliki asal.” [Fatawa Asy-Syar’iyyah fi masa’ilit Thibbiyah, sumber: http://ibn-jebreen.com/?t=books&cat=3&book=50&page=2138]
Makna ungkapan tersebut benar.
Seandainya kita ambil bahwa hadis tersebut Dhaif, akan tetapi makna hadis tersebut benar, yaitu bisa jadi sakitnya adalah hukuman disebabkan dosanya, dan dosa bisa dihapus dengan sedekah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, salat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Al-Lajnah Ad-Da’imah (semacam MUI di Saudi) mengeluarkan fatwa mengenai hadis tersebut:
الحديث المذكور غير صحيح ، ولكن لا حرج في الصدقة عن المريض تقربا إلى الله عز وجل ، ورجاء أن يشفيه الله بذلك ؛ لعموم الأدلة الدالة على فضل الصدقة ، وأنها تطفئ الخطيئة وتدفع ميتة السوء
“Hadis tersebut TIDAK SHAHIH. Akan tetapi tidak mengapa bersedekah untuk (kesembuhan) orang yang sakit, sebagai bentuk taqarrub kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dalam rangka mengharap agar Allah menyembuhkannya dengan sedekah tersebut. Karena keumuman dalil yang menunjukkan tentang keutamaan sedekah, bahwasanya sedekah menghapuskan dosa dan mencegah kematian yang jelek.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah no. 18369. Diketuai oleh syaikh Bin Baz rahimahullahu, sumber: http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=3&PageID=9711]
Syaikh Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata:
، ومعناه أن الصدقة علاج نافع مفيد يشفي الأمراض ويخفف الأسقام، ويؤيده قول النبي – صلى الله عليه وسلم – (( الصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار )) فلعل بعض الأمراض تحدث عقوبة على ذنب أصابه المريض ، فمتى تصدق عنه أهله زالت الخطيئة، فزال سبب المرض ، أو أن الصدقة تكتب له حسنات، فينشط قلبه بها ويخف مع ذلك ألم المرض، والله أعلم.
“Maknanya bahwa sedekah adalah pengobatan yang bermanfaat dan berguna untuk menyembuhkan orang yang sakit, serta meringankan rasa sakit (keluhan). Hal ini dikuatkan dengan hadis Rasulullah ﷺ: “Sedekah bisa menghapuskan dosa, sebagaimana air mematikan api”. Bisa jadi sebagian penyakit yang menimpanya adalah hukuman atas dosa yang dilakukan oleh yang sakit. Maka ketika keluarganya menyedekahkan untuknya, hilanglah dosanya, maka hilanglah sebab penyakitnya. Atau dengan sedekah ditulis baginya kebaikan-kebaikan. Maka hatinya akan bersemangat dan menjadi ringan rasa sakitnya. Wallahu a’lam.” [Fatawa Asy-Syar’iyyah fi masa’ilit Thibbiyah, sumber: http://ibn-jebreen.com/?t=books&cat=3&book=50&page=2138]
Abdur Ra’uf Al-Munawi rahimahullah berkata:
قال المناوي: “أمر بمداواة المرضى بالصدقة، …وقد جرَّب ذلك الموفقون، فوجدوا الأدوية الروحانية تفعل ما لا تفعله الأدوية الحسيَّة
“Orang yang sakit diperintahkan sering-sering bersedekah… Hal ini sudah terbukti bagi yang telah berhasil. Mereka mendapatinya sebagai obat (penyembuh) ruhaniyah yang ampuh, di mana tidak didapatkan pada obat biasa.” [Faidhul Qadhir 3/515, Maktabah At-Tijariyah, Mesir, cet. I, 1365 H, Syamilah]
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“إن للصدقة تأثيرا عجيبا في دفع أنواع البلاء، ولو كانت من فاجر أو من ظالم، بل من كافر، فإن الله تعالى يدفع بها عنه أنواعا من البلاء، وهذا أمر معلوم عند الناس خاصتهم وعامتهم، وأهل الأرض كلهم مقرون به؛ لأنهم جرَّبوه”
“Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim, bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.” [Al-Waabilus Shayyib hal. 49, Darul Kitab Al-‘Iraqi, Beirut, 1405 H, Syamilah]