بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
#DakwahSunnah
#TazkiyatunNufus
BELI BAJU BARU UNTUK HARI RAYA BISA JADI BERPAHALA, BISA JADI MELALAIKAN
Berpahala bagi laki-laki, jika berniat untuk berhias dan memakai pakaian terbaik ketika hari raya, dan berusaha berbeda dengan hari-hari biasanya.
Umar pernah menyarankan Rasulullah ﷺ agar membeli baju baru untuk hari ‘Ied dan menerima tamu utusan. Dari Ibnu Umar, dia berkata:
أَخَذَ عُمَرُ جُبَّةً مِنِ اسْتَبْرَقٍ تُبَاعُ فِي السُّوْقِ فَأَخَذَهَا فَأَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اِبْتَعْ هَذِهِ تُجَمِّلُ بِهَا لِلْعِيْدِ وَالْوُفُوْدِ
“Umar mengambil jubah yang dijual di pasar. Dia pun mengambilnya, lalu dibawa kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata: “Wahai Rasulullah, belilah ini, agar engkau bisa berhias dengannya ketika hari ‘Ied, dan menerima para tamu utusan.” [HR. Al-Bukhari no. 906 dan Muslim no. 2068]
Berhias dan memakai pakaian terbaik (tidak harus baru) merupakan sunnah dan kebiasaan para Salaf (pendahulu).
Abul Hasan As-Sindi rahimahullah menjelaskan:
مِنْهُ عُلِمَ أَنَّ التَّجَمُّلَ يَوْم الْعِيد كَانَ عَادَةً مُتَقَرِّرَةً بَيْنهمْ وَلَمْ يُنْكِرْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Dari hadis ini diketahui, bahwa berhias di hari ‘Ied termasuk kebiasaan yang sudah ada di kalangan para sahabat, dan Nabi ﷺ juga tidak mengingkarinya.” [Hasyiah As-Sindi ala An-Nasai: 3/181]
Rasulullah ﷺ sendiri berusaha memakai pakaian terbaik ketika hari raya dan Jumat.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
وكان يلبس للخروج إليهما أجمل ثيابه، فكان له حلة يلبسها للعيدين والجمعة
“Beliau ﷺ memakai pakaian terbaik ketika keluar hari raya,, dan memunyai jubah (yang bagus) untuk dua hari raya dan shalat Jumat.” [Lihat Zaadul ma’aad Ibnul Qayyim]
Baju Baru Yang Melalaikan
Yaitu memaksakan diri harus memakai baju baru, padahal ia tidak mampu, atau terlalu berlebihan mencari baju baru di pusat-pusat perbelanjaan, sehinga lalai dengan ibadah Ramadan. Terlebih di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Suatu ketika anak-anak perempuan Umar bin Abdul Aziz datang kepada beliau dan meminta pakaian baru untuk menyambut hari ‘Ied, sedangkan kita tahu, bahwa Umar bin Abdul Aziz, walaupun seorang khalifah, tetapi sangat sederhana. Maka beliau berkata:
لَيْسَ الْعَيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ إِنَّمَا الْعَيْدُ لِمَنْ خَافَ يَوْمَ الْوَعِيْدِ
“Laisal ‘Ied, liman labisal Jadiid
Innamal ‘Ied liman khaafa yaumal wa’iid”
Hari raya itu bukan bagi orang yang memakai pakaian baru. Akan tetapi, hari raya bagi mereka yang takut terhadap Hari Pembalasan.
Bagi Wanita Tetap Menjaga Pakaian Ketika Hari Raya
Jangan sampai para wanita menimbulkan fitnah dan ujian bagi laki-laki dengan berhias yang tidak pada tempatnya. Karena hari raya wanita banyak keluar rumah, bahkan diperintahkan untuk mengadiri shalat ‘Ied.
Perhatikan kisah berikut:
خرج حسان بن أبي سنان يوم العيد، فلما رجع، قالت له امرأته: كم من امرأة حسنة قد نظرت اليوم؟! فلما أكثرت، قال: والله ويحك ما نظرت إلا في إبهامي منذ خرجت من عندك حتى رجعت إليك
Hassan bin Abi Sinan keluar pada hari ‘Ied. Setelah kembali ke rumah, istrinya bertanya kepadanya: “Berapa banyak wanita cantik yang kamu lihat hari ini?”
Maka ia menjawab: “Demi Allah, aku tidak melihat sesuatu kecuali jempolku ini, sejak keluar dari tempatmu sampai kembali kepadamu.” [Dzammul Hawa, Ibnul Jauzi]
Demikian semoga bermanfaat
Penyusun: dr Raehanul Bahraen
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…