Bagaimanakah tadarus Alquran yang sesuai tuntunan Alquran dan Sunnah ﷺ?
1). Ini jadi tradisi di berbagai masjid setiap bakda Tarawih, yaitu tadarusan Alquran, membaca Alquran secara bergiliran dalam kelompok. Kalau di bulan Ramadan saat ini bertujuan untuk khatam Alquran.
2). Amalan ini baik, apalagi yang satu membaca, yang lain mendengarkan dan membetulkan. Lebih bagus lagi dipandu oleh seorang guru yang bisa membetulkan bacaan Alquran.
3). 12 Adapun keutamaan saling mengaji Alquran seperti itu termasuk dalam hadis: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah …
4). Dan saling mengajarkan satu dan lainnya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat, …
5). Dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” [HR. Muslim, no. 2699, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
6). Seperti disebutkan sebelumnya, dalam tadarusan, sebaiknya satu membaca, dan lainnya menyimak. Tujuannya agar bisa saling membetulkan bacaan.
7). Tidak seperti yang dilakukan sebagian orang, dalam satu majelis, masing-masing membaca satu juz dan menyelesaikan sendiri-sendiri, lalu dianggap majelis tersebut sudah mengkhatamkan 30 juz.
8). Itu BUKAN mengkhatamkan 30 juz, namun masing-masing orang mengkhatamkan juz masing-masing. Ini kurang bermanfaat pula, karena masing-masing membaca untuk dirinya sendiri, dan tidak ada saling mengoreksi.
9). Bukankah Alquran dibaca untuk didengarkan. Coba lihat bagaimana kisah para jin yang sedang mendengarkan bacaan Alquran Nabi ﷺ. Mereka menyuruh yang lainya diam untuk mendengar.
10). Jadi kalau mau khatam Alquran, yang satu baca, dan yang lainnya mendengarkan. Yang mendengarkan sudah dianggap membaca. Jangan sampai Alquran dibaca untuk saling bersaing satu dan lainnya.
11). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata: “Tidak boleh mengeraskan bacaan Alquran sehingga mengganggu saudara lainnya. Contoh mengganggu saudaranya yang sedang salat.” [Majmu’ah Al-Fatawa, 23:64]
12). Semoga memahami hal ini, dan semoga kita dimudahkan mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadan. Semoga Alquran bisa menjadi penyejuk dan cahaya hati, mengangkat kesedihan, dan menghilangkan kegalauan.