Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan pelajaran berharga mengenai perbedaan antara riya’ dan ujub (takjub akan diri sendiri).
Beliau rahimahullah menjelaskan:
Seringnya riya’ dan ujub disandingkan. Perlu diketahui, bahwa riya’ berarti menyekutukan atau menyandingkan dengan makhluk. Sedangkan ujub berarti menyandingkan dengan jiwa yang lemah. Ujub ini adalah keadaan orang-orang yang sombong. Orang yang berbuat riya’ tidak merealisasikan firman Allah taala:
إيَّاكَ نَعْبُدُ
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah.”
Sedangkan orang yang merasa ujub pada diri sendiri tidak merealisasikan firman Allah taala:
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.”
Barang siapa yang merealisasikan firman Allah taala:
إيَّاكَ نَعْبُدُ
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah”, maka ia akan terlepas dari riya’ (karena ia akan beribadah pada Allah semata).
Barang siapa yang merealisasikan firman Allah taala:
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan”, ia akan terlepas dari sifat ujub (takjub pada diri sendiri).