BAGAIMANA SALAT BISA MENJADI PENOLONG BAGI SESEORANG?
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BAGAIMANA SALAT BISA MENJADI PENOLONG BAGI SESEORANG?
Allah ﷻ berfirman:
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ ﴿٤٥﴾
“Dan jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong bagi kalian.” [QS. Al-Baqarah: 45]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah taala mengatakan:
“Jika ada yang bertanya: “Bagaimana salat bisa menjadi penolong bagi seseorang?”
Jawabannya: “Ia akan menjadi penolong, apabila seseorang mengerjakannya dengan cara yang sempurna. Yakni dalam keadaan hatinya hadir, dan mengerjakan kewajiban-kewajibannya.
Adapun salat yang dikerjakan oleh keumuman manusia sekarang adalah salatnya anggota badan semata, bukan salatnya hati.
Oleh karena itu kamu mendapati seseorang dari mereka, dari mulai ia bertakbir, terbuka lebar dan besar, betikan-betikan pikiran yang itu tidak ada faidahnya. Oleh karenanya, ketika ia salam, betikan-betikan tersebut langsung hilang dan berlalu.
Akan tetapi salat yang sejati, yaitu salat yang padanya seseorang merasa:
• Bahwa ia sedang berdiri di hadapan Allah,
• Bahwa salat merupakan sebuah taman, yang padanya terdapat beragam buah-buah ibadah.
Mesti seseorang terhibur dari segala kedukaan dengan sebab salat terebut, dikarenakan ia sedang berhubungan dengan Allah ‘azza wa jalla, Zat yang ia cintai, dan paling ia cintai.
Oleh karena itu Nabi ﷺ bersabda:
“جعلت قرة عيني في الصلاة “.
“Dijadikan penyejuk jiwaku di dalam salat.” [Tafsir Surat Al-Baqarah, Al-‘Utsaimin, 1/164]
قالَ الشيخُ محمدُ بنُ صالح العثيمينِ -رحمَه الله.ُ -: