بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BAGAIMANA IMAM MAHDI DIBAIAT?
Kapan Imam Mahdi Muncul?
Pertanyaan:
Ketika Imam Mahdi kecil, apakah masyarakat tahu dia calon Imam Mahdi? Dari mana dia tahu, bahwa dirinya Imam Mahdi? Dan bagaimana cara dia dibaiat?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ada beberapa riwayat hadis yang menjelaskan proses kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman. Dari beberapa riwayat ini, akan kita simpulkan bagaimana manusia membaiat al-Mahdi.
Pertama, Hadis dari Tsauban Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ
“Ada tiga orang yang akan saling membunuh di dekat harta simpanan kalian (manusia). Mereka semua putra khalifah. Kemudian simpanan itu tidak dikuasi salah satu dari mereka. Hingga muncul bendera-bendera hitam dari arah Timur. Lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun…
Kata Tsauban: “Lalu beliau menuturkan sesuatu yang tidak aku hafal, kemudian beliau ﷺ bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ
“Jika kalian melihatnya, maka baiatlah dia, walaupun dengan merangkak di atas salju! Karena sesungguhnya dia adalah Khalifah Allah al-Mahdi.” (HR. Ibn Majah 4222, Hakim dalam al-Mustadrak 4/463, dishahihkan Hakim dan disetujui adz-Dzahabi. Dan Sanadnya dinilai kuat dan shahih oleh Ibnu Katsir).
Ibnu Katsir menjelaskan hadis ini:
والمقصود أن المهدي الممدوح الموعود بوجوده في آخر الزمان يكون أصل ظهوره وخروجه من ناحية المشرق، ويبايع له عند البيت، كما دل على ذلك بعض الأحاديث
Maksud hadis, bahwa Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kehadirannya di akhir zaman, munculnya dari arah Timur, dan beliau di baiat di sisi Kakbah,sebagaimana dinyatakan dalam beberapa hadis.
Beliau juga menjelaskan:
والمراد بالكنز المذكور في هذا السياق كنز الكعبة، يقتل عنده ليأخذوه ثلاثة من أولاد الخلفاء، حتى يكون آخر الزمان، فيخرج المهدي، ويكون ظهوره من بلاد المشرق، لا من سرداب سامرا، كما يزعمه جهلة الرافضة من وجوده فيه الآن
Yang dimaksud ‘Harta simpanan’ pada teks hadis adalah simpanan Kakbah. Tiga orang dari putra khalifah akan saling membunuh, untuk memerebutkannya, hingga tiba akhir zaman. Kemudian keluarlah al-Mahdi dan beliau datang dari arah Timur, bukan dari Sardab Samira, sebagaimana dikatakan orang bodoh dari kalangan Rafidhah, bahwa al-Mahdi saat ini ada di tengah mereka.
Lebih lanjut, Ibnu Katsir menjelaskan bendera hitam yang dibawa al-Mahdi:
ويؤيده بناس من أهل المشرق ينصرونه ويقيمون سلطانه ويشدون أركانه وتكون راياتهم سوداء أيضا وهو زي عليه الوقار لأن راية رسول الله صلى الله عليه وسلم كانت سوداء يقال لها العقاب
“Beliau didukung oleh masyarakat dari Timur, menegakkan kekuasaannya, memerkuat pasukannya, dan bendera mereka saat itu pun berwarna hitam, yang melambangkan kerendahan hati. Sebagaimana bendera Rasulullah ﷺ dahulu berwarna hitam, yang bernama al-‘Uqaab.” (an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, 1/54 – 56).
Kedua, Hadis dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمَهْدِىُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِى لَيْلَةٍ
Al-Mahdi termasuk golongan kami, Ahli Bait, Allah memerbaikinya dalam semalam. (HR. Ahmad 655, Ibnu Majah 4223, dishahihkan Ahmad Syakir dan dinilai Hasan oleh al-Albani).
Ada beberapa keterangan ulama tentang makna ‘Allah memerbaikinya dalam semalam’,
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:
أي يتوب الله عليه، ويوفقه ويلهمه، ويرشده بعد أن لم يكن كذلك
Artinya, Allah menerima taubatnya, memberikan taufik dan ilham serta petunjuk untuknya, setelah sebelumnya dia tidak seperti itu. (an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, 1/55).
Keterangan lain disampaikan Imam Ali al-Qori:
“يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ” أي: يصلح أمره ويرفع قدره في ليلة واحدة أو في ساعة واحدة من الليل ; حيث يتفق على خلافته أهل الحل والعقد فيها
‘Allah memerbaikinya dalam semalam’ artinya Allah memerbaiki urusannya, mengangkat kemualiaannya dalam waktu semalam, dalam satu waktu di malam itu, di mana para tokoh masyarakat sepakat untuk membaiatnya sebagai Khalifah. (Mirqah al-Mafatih, )
Ketiga, Imam Mahdi tidak tahu dirinya Imam Mahdi
Sebelum dibaiat sebagai Imam Mahdi, calon Imam Mahdi sama sekali tidak tahu, bahwa dirinya adalah al-Mahdi. Sebagaimana dulu, Nabi Muhammad ﷺ sebelum diutus oleh Allah, dirinya tidak mengetahui akan menjadi nabi.
Kesimpulan ini disampaikan penulis kitab Hilyah al-Basyar, Abdurrazaq al-Bithar. Dalam kitabnya, beliau menyatakan:
ويؤخذ من قوله صلى الله عليه وسلم في المهدي أنه يصلحه الله في ليلته أن المهدي لا يعلم بنفسه أنه المهدي المنتظر قبل وقت إرادة الله إظهاره، ويؤيد ذلك أن النبي صلى الله عليه وسلم وهو أشرف المخلوقات لم يعلم برسالته إلا وقت ظهور جبريل له بغار حراء
Dari sabda Nabi ﷺ tentang al-Mahdi, bahwa Allah memerbaikinya dalam semalam menunjukkan, bahwa al-Mahdi tidak tahu bahwa dirinya itu al-Mahdi yang dinantikan, sebelum waktu Allah menghendaki untuk mengeluarkanya di masyarakat. Kasus ini sejenis dengan apa yang dialami Nabi Muhammad ﷺ, makhluk paling mulia. Beliau ﷺ tidak tahu tentang risalah kenabiannya, hingga Jibril datang menemuinya di Gua Hira.
Kemudian beliau kembali menegaskan:
فإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم لم يعلم بأنه رسول الله صلى الله عليه وسلم إلا بعد ظهور جبريل عليه السلام له، وقوله: ” اقرأ باسم ربك ” فبالأولى أن المهدي المنتظر لا يعلم بأنه المهدي المنتظر إلا بعد إرادة الله إظهاره
Apabila Nabi Muhammad ﷺ tidak mengetahui bahwa dirinya adalah utusan Allah, kecuali setelah datangnya Jibril ‘alaihis salam kepada beliau dan menyampaikan Iqra, maka lebih layak lagi yang terjadi pada al-Mahdi al-Muntadzar. Dia tidak mengetahui bahwa dirinya al-Mahdi, kecuali setelah Allah menghendaki untuk ditonjolkan di tengah umat. (Hilyah al-Basyar, 1/358).
Dari beberapa keterangan di atas, bisa kita simpulkan:
Demikian,
Allaahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Sumber: https://konsultasisyariah.com/24259-bagaimana-imam-mahdi-dibaiat.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…