الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Asy Syafaatul ‘Uzhma adalah syafaat yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ untuk para penduduk Padang Mahsyar, yang isinya adalah permintaan kepada Allah ﷻ, supaya Allah ﷻ menyegerakan Hari Keputusan.
Dinamakan Asy Syafaatul ‘Uzhma (Syafaat yang paling besar) karena syafaat ini diperuntukkan untuk seluruh manusia, yang mukmin maupun yang kafir, ketika sudah memuncak kesusahan di Padang Mahsyar:
• Terik matahari
• Keringat yang menggenang
• Waktu yang sangat lama
• Dalam keadaan takut yang sangat,
Menunggu Hari Keputusan, maka manusia ingin disegerakan Hari Keputusan tersebut. Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia supaya:
Memohon kepada Allah ﷻ agar menyegerakan Hari Keputusan.
Membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di Padang Mahsyar.
◆ Pertama-tama mereka mendatangi Nabi Adam ‘alayhissalam, bapak mereka, manusia yang pertama.
Namun beliau ‘alayhissalam enggan dan meminta uzur dan merasa tidak berhak, karena beliau ‘alayhissalam pernah memaksiati Allah ﷻ dengan memakan sesuatu yang dilarang.
◆ Kemudian Nabi Adam ‘alayhissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Nuh ‘alayhissalam, rasul pertama yang diutus kepada manusia.
Beliau ‘alayhissalam juga enggan dan merasa tidak berhak, karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan.
◆ Kemudian Nabi Nuh ‘alayhissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Ibrahim ‘alayhissalam, kekasih Allah.
Beliau ‘alayhissalam juga enggan dan merasa tidak berhak, karena merasa pernah berdusta.
◆ Kemudian Nabi Ibrahim ‘alayhissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Musa ‘alayhissalam, seorang nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah ﷻ.
Namun beliau ‘alayhissalam enggan dan merasa tidak berhak, karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah ﷻ.
◆ Nabi Musa ‘alayhissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi ‘Isa ‘alayhissalam. Beliau ‘alayhissalam juga enggan dan merasa tidak berhak.
◆ Akhirnya Nabi ‘Isa ‘alayhissalam menyuruh manusia mendatangi Nabi Muhammad ﷺ.
Kemudian mereka mengatakan: “Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para nabi, Allah ﷻ telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.
Lakukanlah syafaat, mintalah kepada Robb-mu untuk kami.
Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami?
Bukankah kamu melihat bagaimana kesusahan kami?”
Maka beliau ﷺ menuju bawah ‘Arsy Allah ﷻ dan bersujud kepada Allah.
Kemudian Allah ﷻ mengilhamkan kepada beliau ﷺ pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorang pun. Kemudian dikatakan kepada beliau ﷺ:
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Mintalah, maka kamu akan diberi.
Lakukanlah syafaat, maka kamu akan dikabulkan syafaatmu.”
[Hadis Shahih riwayat Bukhari dan juga Muslim]
Inilah yang dimaksud مَقَامٌ مَّحْمُودٌ (Maqamun Mahmud), yaitu kedudukan yang dipuji.
⇒ Di mana beliau ﷺ akan dipuji oleh seluruh manusia, yang telah Allah ﷻ janjikan untuk beliau ﷺ, sebagaimana di dalam Alquran:
عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji.” [QS Al Isra’: 79]