Siapa yang tertinggal dari perahu (tidak naik), maka dia akan tenggelam.” [Dzammu al-Kalam, oleh al-Harawy 4/124]
Dalam riwayat yang lain, beliau rahimahullah berkata:
“Tidak akan menjadi baik generasi umat yang terakhir ini, kecuali dengan apa yang telah menjadikan BAIK generasi sebelumnya (SALAF).” [Iqtidha shirathal mustaqim, 2/762,763]
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah menyatakan:
أن الإقتداء بالصحابة فيه النجاة، هو سفينة النجاة، لأنهم شاهدوا نزول الوحي، وتلقوا فقه القرآن والسنة وتطبيق ذلك من رسول الله عليه الصلاة والسلام، فهم قدوة.
“Meneladani para sahabat merupakan keselamatan.
Ia bagaikan sebuah bahtera keselamatan.
Sebab para sahabat dahulu benar-benar menyaksikan proses turunnya wahyu.
Mereka juga menerima pemahaman Alquran dan Sunnah, serta cara penerapannya langsung dari Rasulullah ﷺ.
Mereka benar-benar menjadi teladan (yang baik).” [Syarah Ushul as-Sunnah, hlm. 9]