بسم الله الرحمن الرحيم
#KomplotanMunafikIndonesiaKMI
APAKAH TEMAN A-HOG KAFIR?
Pertanyaan:
Apa teman a-Hog sudah kafir? Saya ingin bertaubat. Mohon dibantu. Barangkali manfaat untuk teman-teman yang lain.
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ada banyak ayat dalam Alquran yang melarang kaum Muslimin MEMIHAK kepada non-Muslim. Dan ini bagian dari prinsip yang diajarkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia. Ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah. Kami ingkari (kekafiran)mu, dan telah nyata antara kami dan kamu, permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya, sampai kamu beriman kepada Allah saja. (QS. al-Mumtahanah: 4)
Di antara ayat yang menegaskan larangan memilih pemimpin yang kafir adalah surat al-Maidah ayat 51. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu). Sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka… (QS. al-Maidah: 51)
Anda bisa perhatikan di bagian akhir surat ini:
“Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka…” golongan mereka artinya golongan Yahudi dan Nasrani.
Artikel terkait: Pemimpin Kafir itu Musibah: https://konsultasisyariah.com/28446-pemimpin-kafir-itu-musibah.html
Karena itulah, sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan:
ليتق أحدكم أن يكون يهوديا أو نصرانيا وهو لا يشعر
“Hendaknya kalian khawatir, jangan sampai menjadi Yahudi atau Nasrani, sementara dia tidak merasa.”
Kemudian Hudzaifah membaca ayat di atas, al-Maidah: 51.
Dalam riwayat lain, ulama Tabi’in, Muhammad bin Sirin pernah mendengar pernyataan Abdullah bin Uthbah:
ليتق أحدكم أن يكون يهوديا أو نصرانيا وهو لا يشعر
“Hendaknya kalian khawatir jangan sampai menjadi Yahudi atau Nasrani, sementara dia tidak merasa.”
Artikel terkait: Tafsir Surat al-Maidah ayat 51: https://konsultasisyariah.com/28439-tafsir-surat-al-maidah-ayat-51.html
Kata Ibnu Sirin:
“Kami menyangka bahwa yang beliau maksud adalah ayat ini.” (Tuhfatul Ikhwan, hlm. 6)
Tafsir semacam ini, yang diikuti para ulama generasi setelahnya, di antaranya al-Qurthubi, ketika beliau menjelasakan al-Maidah: 51:
أي من يعاضدهم ويناصرهم على المسلمين فحكمه حكمهم ، في الكفر والجزاء وهذا الحكم باق إلى يوم القيامة
Arti dari ayat ini, bahwa orang yang mendukung orang kafir, dan menolong mereka untuk mengalahkan kaum Muslimin, maka HUKUM PENDUKUNG INI SAMA DENGAN MEREKA (ORANG KAFIR). SAMA DALAM KEKUFURAN DAN BALASAN. Dan hukum ini berlaku sampai Hari Kiamat. (Tafsir al-Qurthubi, 6/217)
Ayat lain yang memberikan ancaman keras bagi pendukung orang kafir adalah firman Allah:
لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ
“Janganlah orang-orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah.” (QS. Ali Imran: 28)
Imam mufassir, at-Thabari menjelaskan ayat ini:
يعني فقد بريء من الله ، وبريء الله منه ، بارتداده عن دينه ودخوله في الكفر
Artinya, dia telah berlepas diri dari Allah, dan Allah berlepas diri darinya, karena dia MURTAD dari agamanya dan MASUK KE AGAMA KEKUFURAN.
Teman A-Hog bukan sebatas teman. Sebagian besar di antara mereka menghasung A-Hog untuk menjadi pemimpin, mendukungnya, mengampanyekannya, bahkan memuliakannya, karena anggapan dia lebih mulia dibandingkan Muslim yang lain.
Kami tidak menilai status teman A-Hog… Tapi kita bisa menilai dengan menyimpulkan beberapa dalil dan penjelasan ulama terhadap dalil.
Setidaknya di antara mereka melakukan kemunafikan. Munafik, karena khianat terhadap ajaran agamanya. Sikap dan perilaku jahat kaum munafik – yang secara lahir mengaku beriman, tetapi batinnya mencintai kekufuran – bahkan diabadikan dalam satu surat khusus, yaitu Surat al-Munafiqun (surat ke-63). Mereka dikenal sebagai pendusta, mengaku-aku iman, padahal selalu memusuhi kaum Muslimin dan membela orang kafir.
Kadang mereka tak segan bersumpah-sumpah agar bisa dipercaya. Padahal mereka selalu berusaha menghalagi manusia untuk mendekat kepada Allah. Juga, tak jarang penampilan lahiriah kaum munafik itu sangat memukau; ucapan-ucapan mereka pun banyak didengar orang. Mereka bisa berpenampilan seperti profesor ahli tafsir, atau pemuka ormas besar, atau mengaku pakar agama. (QS. al-Munafiqun:1-5).
Dalam peristiwa semacam ini, kita sudah bisa menebak arah gerakannya. Mereka akan selalu menjadi garda depan pembela gubernur kafir itu. Mereka sangat berharap, agar yang menang adalah gubernur kafir.
Mari kita baca ayat ini:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا . الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik, bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman dan penolong dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Apakah mereka mencari kemenangan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemenangan kepunyaan Allah. (QS. an-Nisa’: 138 – 139)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
Sumber: https://konsultasisyariah.com/28521-apakah-teman-a-Hok-kafir.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…