4. “Perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah“.
Bismillaahir rohmaanir rohiim,
Subhanallahi Walhamdulillaahi walaailaaha Illallahu Allahu akbar (3x)
Untuk bisa dijadikan amalan kita bersama.
Kalau berkenan silakan dibroadcast ke saudara Muslim yang lain. RasuIullah saw bersabda, ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang kekal bagi orang yang mengajarnya, meski hanya satu ayat, dan meskipun kita sudah meninggal dunia.
Apakah ini ada riwayatnya? Kalau ada, apakah Sahih?
Jawaban oleh Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc,MA:
(Disusun Di BBG Majelis Hadis: Tanya Jawab Masalah 46)
Bismillah.
Yang nampak bagi saya, bahwa kalimat-kalimat dalam pesan tersebut di atas BUKAN hadis yang Sahih dari Nabi ﷺ.
Jika dilihat dari susunan kalimatnya saja sudah nampak jelas adanya ketidaksesuaian (atau kejanggalan) antara perintah Nabi ﷺ kepada Aisyah radhiyallahu anha dengan doa yang diucapkan.
Sebagai contoh:
Perintah no.2:
“Membaca salawat untukku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di Hari Kiamat.“
Akan tetapi bacaan yang tertulis hanya salawat untuk Nabi Muhammad ﷺ dan keluarganya saja, TANPA para nabi yang lain. Coba perhatikan doa berikut ini:
“Bismillaahir rohmaanir rohiim,
Allahumma shollii ‘alaa Muhammad wa’alaa alii Muhammad (3x).“
(Artinya: dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad).
Kemudian pada perintah no. 3:
“Beristighfarlah untuk para Muslimin, maka mereka akan meridai kamu.“
Nabi ﷺ memerintahkan Aisyah agar memohon kepada Allah ampunan bagi kaum Muslimin, tetapi bacaan yang tertulis hanya doa minta ampunan kepada Allah bagi diri sendiri, tanpa kaum Muslimin. Coba perhatikan doa berikut ini:
(Artinya: aku memohon ampunan kepada Allah Zat yang Maha Agung, yang tiada Sesembahan yang haq kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya).
Sehingga dengan beberapa bukti ini dapat disimpulkan, bahwa kalimat itu adalah KEDUSTAAN atas nama Nabi Muhammad ﷺ.
Jika demikian, maka DILARANG KERAS memercayainya sbegai sabda Nabi ﷺ, dan juga DIHARAMKAN MENYEBARLUASKANNYA kepada orang lain melalui media apapun, kecuali untuk menjelaskan dan memeringatkan umat dari kepalsuan dan kedustaannya.