Adapun menurut tinjauan syariat, menjadikan bintang sebagai bahan ramalan TERMASUK PERBUATAN MEMERSEKUTUKAN ALLAH, karena tidak ada yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah subhanahu wataala. Apalagi jika sampai meyakini, bahwa bintang-bintang itu mempunyai kemampuan untuk menentukan nasib manusia, maka ini TERMASUK SYIRIK BESAR YANG BISA MENGELUARKAN PELAKUNYA DARI ISLAM.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa memelajari salah satu cabang ilmu perbintangan (untuk meramal), maka sesungguhnya ia telah memelajari salah satu cabang ILMU SIHIR. Semakin bertambah pengetahuannya tentang ilmu perbintangan, maka semakin bertambah pula pengetahuannya tentang ilmu sihir yang dimilikinya.” [Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2/435): “Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (3905), Ibnu Majah (3726), Ahmad (1/227, 311), dan Al-Harbi di dalam Al-Gharib (5/195/1)]
Demikian halnya secara logika, ramalan dengan bintang ini tidak bisa sejalan dengan akal sehat. TIDAK ADA KETERKAITAN ANTARA BINTANG-BINTANG ITU DENGAN NASIB MANUSIA.
Bagaimana mungkin bintang sebagai makhluk yang diatur dan diciptakan, memiliki kemampuan untuk mengatur atau mengetahui nasib manusia?
Dengan demikian, setiap Muslim harus memerkuat tawakalnya kepada Allah ﷻ, dalam upayanya untuk mendatangkan kemanfaatan, atau menghindarkan diri dari marabahaya. Tentunya dengan diiringi usaha yang baik dan diperbolehkan secara syari.
Janganlah menyandarkan tawakal dan harapan kepada bintang-bintang tersebut. Namun sandarkanlah tawakal hanya kepada Allah subhanahu wataala, yang Maha Mampu atas segala sesuatu.
Allahu a’lam.
Tidak Boleh, Meskipun Hanya Sekadar Membaca Ramalan Zodiak!
Para ulama mengharamkan keras zodiak. Sampai pun hanya sebatas membaca untuk iseng, hukumnya terlarang, dan terancam tidak diterima salatnya.
Ma’alisy Syaikh Al Allamah Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syaikh hafizhahullah berkata:
“Termasuk bentuk ilmu tanjim yang sangat jelas di zaman ini, sekalipun banyak orang menganggap masalah remeh, adalah rubrik zodiak yang banyak beredar di majalah-majalah. Mereka menyediakan satu halaman khusus di koran, mereka pasang lambang gugus bintang: Leo, Scorpio, Taurus, dan yang lainnya. Selanjutnya mereka sebutkan ramalan karakter manusia. Jika ada seorang lelaki atau wanita yang terlahir di rasi bintang itu, akan terjadi ramalan di bulan ini tentang jodoh, kesehatan, dst. Inilah ilmu astrologi yang dikaitkan dengan takdir di bumi. Menggunakan rasi bintang ini untuk meramal kejadian di bumi termasuk bentuk perdukunan.
Beliau juga berkata:
*” من قرأ الصفحة التي فيها الأبراج وهو يعلم برجه الذي ولد فيه ، أو يعلم البرج الذي يناسبه ، وقرأ ما فيه فكأنه سأل كاهناً ، فلا تقبل له صلاة أربعين يوماً ، فإن صدق بما في تلك البروج فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم … إلى أن قال : وإدخال شيء من الجرائد التي فيها ذلك في البيوت معناه إدخال للكهنة إلى البيوت “.*
“Barang siapa yang membaca selebaran berisi ramalan bintang (zodiak), dan ia mengetahui rasi bintangnya sesuai dengan tanggal kelahirannya, atau ia mengetahui zodiak yang cocok dengannya, lalu membaca isi ramalannya, maka seolah-seolah ia bertanya kepada seorang dukun ((yang mengaku-ngaku mengetahui ilmu gaib), maka tidak diterima dari salatnya selama 40 hari. Dan jika ia membenarkan isi ramalan zodiak tersebut, maka sungguh telah kufur dengan apa yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ.” [*]
… (Hingga syeikh berkata): “… dan memasukkan surat kabar yang berisi ramalan zodiak ke rumah-rumah, itu artinya mendatangkan para dukun ke rumah.” [At-Tamhid (Syarhu Kitabit Tauhid) hal 349]
“Barang siapa mendatangi peramal, lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka salatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.”[HR. Muslim no 4137]
“Barang siapa mendatangi seorang dukun atau peramal, kemudian membenarkan apa yang ia katakan, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ.” [HR. Ahmad no 9171]