بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
APAKAH PERAYAAN ISRA MIRAJ DISYARIATKAN DALAM ISLAM?
Sesungguhnya peristiwa Isra‘ dan Miraj termasuk peristiwa sejarah yang sangat dahsyat dalam Islam, karena beberapa hal:
Namun demikian, perayaan Isra’ Miraj ini TIDAK DISYARIATKAN DALAM ISLAM ditinjau dari dua sisi:
Syaikh al-Albani rahimahullahu ta’ala berkata setelah menyebutkan perselisihan ulama tentang kapan Isra Miraj terjadi: “Hal itu menunjukkan bagi orang yang cerdas, bahwa para salaf tidak pernah mengadakan perayaan malam Isra Miraj, baik di bulan Rajab atau selainnya. Seandainya mereka membuat perayaan sebagaimana orang-orang belakangan sekarang, niscaya beritanya akan populer dari mereka, dan apa diketahui secara pasti tentang ketentuan malamnya. dan mereka tidak akan berselisih pendapat dengan perselisihan yang mengherankan ini.”
Ibnu Hajj rahimahullahu ta’ala berkata: “Termasuk perkara bid’ah yang diada-adakan orang-orang pada malam 27 Rajab adalah…” Kemudian beliau menyebutkan beberapa contoh bid’ah pada malam tersebut, seperti kumpul-kumpul di masjid, ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan), menyalakan lilin dan pelita. Beliau juga menyebutkan, perayaan malam Isra Miraj termasuk perayaan yang disandarkan kepada agama, padahal bukan darinya.
Ibnu Nuhas rahimahullahu ta’ala berkata: “Sesungguhnya perayaan malam ini (Isra Miraj) merupakan bid’ah yang besar dalam agama, yang diada-adakan oleh saudara-saudara setan.”
Muhammad bin Ahmad asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala menegaskan: “Pembacaan kisah Miraj dan perayaan malam 27 Rajab merupakan perkara bid’ah … Dan kisah Miraj yang disandarkan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma, seluruhnya merupakan KEBATILAN dan KESESATAN, tidak ada yang shahih, kecuali beberapa huruf saja. Demikian pula kisah Ibnu Sulthan, seorang penghambur yang tidak pernah shalat kecuali di bulan Rajab saja. Namun tatkala hendak meninggal dunia, terlihat padanya tanda-tanda kebaikan. Sehingga saat Rasulullah ﷺ ditanya perihalnya, beliau ﷺ menjawab: ‘Sesungguhnya dia telah bersungguh-sungguh dan berdoa pada bulan Rajab.’ Semua ini merupakan KEDUSTAAN dan KEBOHONGAN. Haram hukumnya membacakan dan melariskan riwayatnya, kecuali untuk menjelaskan kedustaannya. Sungguh sangat mengherankan kami, tatkala para jebolan al-Azhar membacakan kisah-kisah palsu seperti ini kepada khalayak.”
Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu ta’ala berkata: “Malam Isra Miraj tidak diketahui waktu terjadinya. Karena seluruh riwayat tentangnya TIDAK ADA YANG SHAHIH menurut para pakar ilmu hadis. Di sisi Allah-lah hikmah di balik semua ini. Kalaulah memang diketahui waktunya, tetap tidak boleh bagi kaum Muslimin mengkhususkannya dengan ibadah dan perayaan. Sebab hal itu tidak pernah dilakukan Nabi ﷺ dan para sahabatnya. Seandainya disyariatkan, pastilah Nabi ﷺ menjelaskannya kepada umat, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan…”
Kemudian beliau (Syaikh Bin Baz rahimahullahu ta’ala) berkata: “Dengan penjelasan para ulama beserta dalil-dalil dari Alquran dan Hadis, sudah cukup bagi para pencari kebenaran mengingkari bid’ah malam Isra Miraj, yang memang bukan dari Islam secuil pun … Sungguh amat menyedihkan, bid’ah ini meruyak di segala penjuru negeri Islam, sehingga diyakini sebagian orang, bahwa perayaan tersebut merupakan agama. Kita berdoa kepada Allah ta’ala, agar memerbaiki keadaan kaum Muslimin semuanya, dan memberi karunia kepada mereka, berupa ilmu agama dan taufik serta istiqamah di atas kebenaran.”
Demikian juga amalan yang tidak ada dasarnya yang shahih adalah shalat yang disebut dengan shalat Malam Isra Miraj, karena ini adalah shalat yang bid’ah, tidak ada dasarnya sama sekali dalam hadis yang shahih, sebagaimana ditegaskan oleh al-Fairuz Abadi dalam Khatimah Sifri Sa’adah hlm. 150, al-Iraqi dalam Takhrij Ihya‘, Ibnul Himmat ad-Dimasyqi dalam at-Tankit wal Ifadah hlm. 97 dan ulama-ulama yang lainnya banyak sekali.
Dinukil dari tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi yang berjudul: “KEAJAIBAN PERISTIWA ISRA‘ MI’RAJ”.
Sumber: http://abiubaidah.com/keajaiban-peristiwa-isra-miraj.html/
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…