APAKAH ORANG TUA YANG MASIH HIDUP TAPI TIDAK TINGGAL SERUMAH TETAP BISA MENDAPATKAN PAHALA KURBANKU?
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
APAKAH ORANG TUA YANG MASIH HIDUP TAPI TIDAK TINGGAL SERUMAH TETAP BISA MENDAPATKAN PAHALA KURBANKU?
Pertanyaan:
Kalau saya berkurban, dan kurban itu saya niatkan untuk saya dan keluarga saya, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, apakah pahala berkurban itu juga akan didapatkan oleh orang tua saya yang masih hidup, tapi tidak tinggal satu rumah dengan saya?
Jawaban oleh Ustadz Abdullah Syaroni hafizhahullah (Tauhid Channel)
Bismillah, alhamdulillah, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ada dua hal yang harus kita fahami:
1. Berserikat dalam Hal Pahala
Berserikat dalam hal pahala bisa untuk banyak orang, dan TIDAK disyaratkan serumah, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah ﷺ:
اللهم هذا عني و عن أهل بيتي
Allahumma hadza ‘anniy wa ‘an ahli baitiy
Artinya:
Ya Allah, ini kurban dariku dan dari keluargaku.
Keluarga yang dimaksud di sini adalah keluarga Ahlul Baitnya, yang hidup maupun yang sudah wafat. Hal ini menunjukkan disyariatkannya berserikat dalam pahala.
2. Berserikat dalam Pengadaan Hewan Kurban
Hal ini tidak boleh, kecuali pada sapi dan unta. Itu pun terbatas maksimal hanya untuk tujuh orang. Adapun satu ekor kambing, maka TIDAK boleh berserikat.
Adapun yang dimaksud satu kambing sudah mencukupi untuk dirinya dan keluarganya, cukup dalam hal pengguguran kewajiban. Sehingga kalau dalam satu keluarga itu sudah ada yang berkurban, maka gugur kewajiban berkurban atas yang lainnya. Gugur atas yang lainnya ini yang:
• Tinggal satu rumah (satu atap),
• Ada hubungan kekerabatan, dan
• Ada kewajiban menafkahi atas mereka (Jadi harus terpenuhi ketiga syarat ini, bukan salah satunya saja).
Tapi yang di luar itu, di mana tidak terpenuhi ketiga syarat tersebut, maka TIDAK gugur kewajiban atasnya dengan kurban salah satu di antara mereka.