Ibnul Qayyim menyatakan dalam Hadi Al-Arwah (hlm. 48). bahwa kunci segala kejelekan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan.
Kedua:
Orang yang cinta dunia bisa saja mengorbankan agama dan lebih memilih kekafiran. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bersegeralah melakukan amalan saleh sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan , dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman, dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” [HR. Muslim no. 118]
Ketiga:
Hati jadi lalai dari mengingat Akhirat sehingga kurang dalam beramal saleh. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan Akhiratnya. Siapa yang begitu cinta Akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah negeri yang akan kekal abadi (Akhirat) dari negeri yang akan fana (dunia).” [HR. Ahmad, 4:412. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadis ini Hasan Lighairihi]
Keempat:
Juga karena cinta dunia akan menjadikan seseorang kurang mendapatkan kelezatan ketika berzikir.
Di dalam Majmu’ah Al-Fatawa (9:312), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan perkataaan ulama Syam yaitu Sulaiman Al-Khawwash:
“Zikir bagi hati kedudukannya seperti makanan untuk badan. Ketika badan sakit, tentu seseorang sulit merasakan lezatnya makanan. Demikian pula untuk hati, tidak bisa merasakan nikmatnya dikir ketika seseorang terlalu cinta dunia.”
Terakhir, Kelima:
Orang yang gila dunia urusannya akan jadi sulit. Beda kalau seseorang mengutamakan Akhirat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang niatnya adalah untuk menggapai Akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barang siapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” [HR. Tirmidzi, no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini Shahih]
Lalu bagaimana agar tidak gila dunia?
1. Marilah kita belajar agama, luangkan waktu walau sesibuk apapun, untuk mendalami ilmu Islam.
2. Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding Akhirat yang kekal abadi.
3. Qanaah (nerimo) dengan yang sedikit, apa saja yang Allah beri.
4. Mendahulukan rida Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia.
5. Sabar dan haraplah kenikmatan yang begitu banyak di Surga.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah