Bismillah
APA SAJA BATAS AURAT WANITA DI HADAPAN WANITA LAIN?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan:
يجوز للمرأة أن تكشف عند محارمها ما تكشفه عند النساء، تكشف الرأس والرقبة والقدم والكف والذراع والساق وما أشبه ذلك،
“Wanita boleh menampakkan pada kalangan mahramnya hal-hal yang boleh dia tampakkan pada sesama wanita, yaitu kepala, leher, kaki, telapak tangan, lengan¹, betis, dan yang semisalnya.” [Majmu’ Fatawa wa Rasa’il, XII/276-277]
¹ Lengan di mulai dari siku hingga ke pergelangan tangan. Yang artinya wanita boleh menggunakan baju tangan pendek seukuran siku di hadapan para wanita dan mahramnya.
Beliau juga mengatakan:
أما الذراعان فلا بأس أن تخرجهما عند النساء، وأما الرقبة فلا بأس أيضاً أن تظهرها عند النساء وكذلك الرأس، مجموع الفتاوى
“Adapun lengan, maka tidak masalah dia tampakkan pada sesama wanita. Demikian pula leher dan kepala²; boleh dia tampakkan saat bersama para wanita.” [Majmu’ Fatawa wa Rasa’il, XII/279]
² Artinya wanita boleh tidak berjilbab saat bersama para wanita.
Hal serupa ini dikatakan oleh Asy-Syaikh Nashir Al-Albani, beliau mengatakan:
وأما المرأة مع المرأة المسلمة – طبعا – فهي عورة إلا مواطن الزينة منها هي الرأس والأذن والنحر وأعلى الصدر: موضع القلادة والذراع مع شيء من العضد: موضع الدملج والقدم وأسفل الساق: موضع الخلخال وما سوى ذلك فعورة
“Adapun wanita yang bersama dengan wanita muslimah lain tentunya dia tetaplah aurat, kecuali pada bagian-bagian tempat perhiasan seperti kepala, telinga, leher, dada bagian atas -letak kalung-, lengan -letak gelang- atau lengan atas -juga letak gelang-, kaki, dan juga betis -letak gelang kaki-. Adapun selain ini maka aurat « harus ditutup, pent ».” [Talkhis Ahkam Al-Jana’iz, hlm. 30]
Demikian pula Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, beliau menyatakan,
تستر عورتها عن النساء كما تسترها عن الرجال؛ إلا ما جرت العادة بكشفه عند النساء، كالوجه واليدَين والقدمين مما تدعو الحاجة إلى كشفه.
“Wanita tetap menutup aurat di hadapan para wanita sebagaimana halnya di hadapan laki-laki, kecuali yang secara adat itu boleh dibuka di hadapan para wanita, seperti wajah, kedua tangan, kedua betis, dan hal-hal lain yang memang diperlukan untuk dibuka.” [Al-Muntaqa, III/308]
Semoga bermanfaat.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…