APA MAKSUD ANJURAN TIDAK MAKAN SEBELUM SHALAT IDUL ADHA?
سْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
#AdabAkhlak
APA MAKSUD ANJURAN TIDAK MAKAN SEBELUM SHALAT IDUL ADHA?
Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha, yaitu tidak makan sebelumnya, karena di hari tersebut kita kaum Muslimin yang mampu disunnahkan untuk berkurban. Anjuran tersebut diterapkan, agar kita nantinya bisa menyantap hasil kurban.
Ibnu Hazm rahimahullah berkata:
وإن أكل يوم الأضحى قبل غدوه إلى المصلى فلا بأس، وإن لم يأكل حتى يأكل من أضحيته فحسن، ولا يحل صيامهما أصلا
“Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat ‘Ied di tanah lapang (musholla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan kurbannya, maka itu lebih baik. TIDAK BOLEH berpuasa pada hari ‘ied (Idul Fitri dan Idul Adha) sama sekali.” (Al Muhalla, 5: 89)
Namun sekali lagi, puasa pada hari ‘Ied -termasuk Idul Adha- adalah HARAM berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama kaum Muslimin. Sedangkan yang dimaksud dalam penjelasan di atas adalah tidak makan untuk SEMENTARA WAKTU, dan BUKAN niatan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:
قال أحمد: والأضحى لا يأكل فيه حتى يرجع إذا كان له ذبح، لأن النبي صلى الله عليه وسلم أكل من ذبيحته، وإذا لم يكن له ذبح لم يبال أن يأكل. اهـ.
“Imam Ahmad berkata: “Saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan kurban, karena Nabi ﷺ makan dari hasil sembelihan kurbannya. Jika seseorang tidak memiliki kurban (tidak berkurban), maka TIDAK MASALAH jika ia makan terlebih dahulu sebelum shalat ‘ied.” (Al Mughni, 2: 228)
Dan kita lihat dari penjelasan Imam Ahmad yang dinukil dari Ibnu Qudamah di atas, bahwa sunnah tidak makan sebelum shalat Idul Adha hanya berlaku untuk orang yang memiliki hewan kurban, sehingga ia bisa makan dari hasil sembelihannya nanti. Sedangkan jika tidak memiliki hewan kurban, maka tidak berlaku. Wallahu a’lam.
Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah