“Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturahmi, niscaya umurnya akan diperpanjang, dan hartanya akan diperbanyak, serta keluarganya akan mencintainya.” [Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 58, Hasan]
Memang terjadi salah kaprah mengenai istilah silaturahmi di tengah-tengah kita, sebagaimana yang dimaksudkan dalam hadis-hadis di atas. Yang tepat, menjalin tali silaturahmi adalah istilah khusus untuk berkunjung kepada orang tua, saudara atau kerabat. Jadi BUKANLAH istilah umum untuk mengunjungi orang saleh, teman atau tetangga. Sehingga yang dimaksud silaturahmi akan memerpanjang umur adalah untuk maksud berkunjung kepada orang tua dan kerabat.
Ibnu Hajar dalam Al Fath menjelaskan:
“Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahram ataukah tidak.”
Itulah makna yang tepat.
Wallahu waliyyut taufiq.
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah