بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
APA ITU AR RO’DU?
Rasulullah ﷺ ditanya tentang Ar Ro’du, lalu beliau menjawab:
مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
”Ar Ro’du adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan, dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.” (HR. Tirmidzi 3117) Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini Shahih.
Al Khoroithi berkata dalam bukunya:
’Ali bin Abi Thalib pernah ditanya mengenai ar Ro’du, beliau menjawab: ”Ar Ro’du adalah malaikat. Beliau ditanya pula mengenai Al Barq, beliau menjawab: ”Al barq (kilatan petir) itu adalah pengoyak di tangannya.” Dan dalam riwayat lain dari Ali juga:” Al Barq itu adalah pengoyak dari besi di tangannya”.” (Makarimil Akhlaq)
Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
”Ar Ro’du adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) berasal dari kata Ro’ada, Yar’udu, Ro’dan (yang berarti gemuruh). Namanya gerakan, pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan (menggetarkan) awan, lalu memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan setiap gerakan di alam ini baik yang di atas (langit,) maupun di bawah (bumi), adalah dari malaikat. Suara manusia dihasilkan dari gerakan bibir, lisan, gigi, lidah, dan dan tenggorokan. Dari situ, manusia bisa bertasbih kepada Rabb-nya, bisa mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Oleh karena itu, Ar Ro’du (suara gemuruh) adalah suara yang membentak awan. Dan Al Barq (kilatan petir) adalah kilauan air atau kilauan cahaya.” (Majmu’ Al Fatawa, 24/263-264)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
”Subhanalladzi sabbahat lahu” (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya). Lalu beliau mengatakan: ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan, sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” (Adabul Mufrod 723, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani.)
_________________________________
Telegram: ShahihFiqih
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…