Jika Hamba Tersebut Berprasangka Baik, Maka Itu Yang Dia Dapat. Dan Jika Ia Berprasangka Buruk, Maka Itu Juga Yang Dia Dapat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا يَكُنْ عِنْدِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ،وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
Apa saja kebaikan yang aku punya, aku tidak akan menyembunyikannya dari kalian. Barang siapa menjaga kehormatan dirinya dari kejelekan, maka Allah akan menjaganya. Barangs iapa merasa cukup (dengan karunia Allah) maka Allah akan mencukupinya. Barang siapa melatih diri untuk bersabar, maka Allah akan menjadikannya sabar. Dan tidaklah seseorang diberi sebuah pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada anugerah kesabaran [Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari (no. 1469, 6470) dan Muslim (no. 1053 (124)) dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu].
Potongan kalimat yang pertama yaitu sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, ” Barang siapa menjaga kehormatan dirinya, maka Allah akan menjaganya,” merupakan wasilah (cara) untuk sampai kepada hal ini. Yaitu barang siapa menjaga kehormatan dirinya dari apa-apa yang ada pada manusia dan apa-apa yang didapat dari mereka, maka itu mendorong dirinya untuk semakin bertawakkal kepada Allah Azza wa Jalla, berharap, semakin menguatkan keinginannya dalam (meraih) kebaikan dari Allah Azza wa Jalla , dan berbaik sangka kepada Allah serta percaya kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla bersama hamba-Nya yang berprasangka baik kepada-Nya; jika hamba tersebut berprasangka baik, maka itu yang dia dapat. Dan jika ia berprasangka buruk, maka itu yang dia dapat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ
Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku [Muttafaq ‘alaih: HR.Al-Bukhari (no. 7405, 7505) dan Muslim (no. 2675) dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu].
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ TENTANG MUSIK DAN NASYID Syaikh Ahmad An-Najmi rahimahullah berkata: إن الأغاني معصية والمصر عليها…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KISAH RAJA NAJASYI (ASHHAMAH BIN JABAR) DARI ETIOPIA Najasyi bisa dikatakan tabi’in,…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ PENGKHIANATAN KONSTITUSI An Najasy adalah putra tunggal Raja Habasyah (Etiopia). Para punggawa kerajaan…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA? Pertanyaan: Bagaimana cara menjelaskan kepada orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SIFAT MURKA BAGI ALLAH Ahlussunnah meyakini Allah ﷻ memiliki sifat al ghadhab…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ MENGIMANI SIFAT MURKA ALLAH Kemuliaan suatu disiplin ilmu sangat erat kaitannya dengan…