Adab & Akhlak

ALASAN TIDAK SEMUANYA BERANGKAT BERJIHAD KE MEDAN PERANG, DAN TIDAK PULA SEMUANYA PERGI MENUNTUT ILMU

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#MenuntutIlmuSyari
#ManhajSalaf

ALASAN TIDAK SEMUANYA BERANGKAT BERJIHAD KE MEDAN PERANG, DAN TIDAK PULA SEMUANYA PERGI MENUNTUT ILMU

  • Mujahidin Penjaga Pertahanan Kaum Muslimin, Penuntut Ilmu Penjaga Syariat Islam

Allah ta’ala telah menjaga pertahanan kaum Muslimin dengan Mujahidin (orang-orang yang berjihad) dan menjaga syariat Islam dengan para penuntut ilmu, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang Mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka, beberapa orang untuk memerdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
Pada ayat tersebut Allah ta’ala membagi orang-orang beriman menjadi dua kelompok:

  • Mewajibkan kepada salah satunya berjihad fi sabilillah, dan
  • Kepada yang lainnya memelajari ilmu agama.

Sehingga tidak berangkat untuk berjihad semuanya, karena hal ini menyebabkan rusaknya syariat, dan hilangnya ilmu. Dan tidak pula menuntut ilmu semuanya, sehingga orang-orang kafir akan mengalahkan agama ini. Karena itulah Allah ta’ala mengangkat derajat kedua kelompok tersebut [Hilyah al-‘Alim al-Mu’allim, Salim al-Hilaliy hal: 5-6].
Yang dimaksud dengan ilmu tersebut adalah ilmu syari, yaitu ilmu yang Allah turunkan kepada Nabi-Nya ﷺ berupa keterangan dan petunjuk. Jadi ilmu yang dipuji dan disanjung adalah ilmu wahyu, ilmu yang Allah ta’ala turunkan saja. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
“Barang siapa yang Allah menghendaki padanya kebaikan, maka Dia akan menjadikannya mengerti masalah agama.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Beliau ﷺ bersabda pula:
“Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan Dinar dan Dirham. Hanya saja mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, berarti ia mengambil nasib (bagian) yang banyak.”(HR. Abu-Dawud dan At-Tirmidzi)
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwasanya yang diwariskan oleh para nabi adalah ilmu syariat Allah ta’ala, dan bukan yang lainnya [Kitab al-‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal: 11].
 
Dinukil dari tulisan berjudul: “Adab Penuntut Ilmu Mengikhlaskan Niat Hanya Karena Allah Ta’ala” yang ditulis oleh: Abdullah Hadrami hafizahullah
 
Sumber: http://www.kajianislam.net/2012/02/adab-penuntut-ilmu-1-dari-12-mengikhlaskan-niat-hanya-karena-allah-taala/

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

LUPAKANLAH KESALAHAN ORANG LAIN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LUPAKANLAH KESALAHAN ORANG LAIN   Ibnul Jauzi rahimahullahu mengatakan: ﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ ﻋﻦ…

5 hours lalu

MEMEROLEH KESELAMATAN & KETENANGAN HIDUP DENGAN SIFAT TAGHAFUL

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   MEMEROLEH KESELAMATAN & KETENANGAN HIDUP DENGAN SIFAT TAGHAFUL   Taghaful secara bahasa artinya…

9 hours lalu

NASIHAT ASY-SYAIKH MUNIR AS-SA’DI HAFIZHAHULLAH UNTUK PARA SUAMI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   NASIHAT ASY-SYAIKH MUNIR AS-SA'DI HAFIZHAHULLAH UNTUK PARA SUAMI >> Sifat At-Taghaful   Asy-Syaikh…

10 hours lalu

KESELAMATAN DAN KETENANGAN HIDUP DENGAN SIFAT TAGHAFUL

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KESELAMATAN DAN KETENANGAN HIDUP DENGAN SIFAT TAGHAFUL   Imam Ahmad rahimahullah mengatakan: العافيةُ…

10 hours lalu

PERNAHKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   PERNAHKAH? “Seringkali kita menangis saat meminta agar Allah mengangkat penyakit kita. Namun pernahkah…

11 hours lalu

KEBINASAAN AKIBAT MENGHALALKAN LIMA PERKARA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KEBINASAAN AKIBAT MENGHALALKAN LIMA PERKARA Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata,…

11 hours lalu