Ada sebagian orang yang beralasan ketika diberikan sanggahan terhadap bidah yang dia lakukan: “Menurut saya, segala sesuatu itu kembali pada niatnya masing-masing.”
Kami katakan, bahwa amalan itu bisa diterima TIDAK hanya dengan niat yang ikhlas, namun juga harus SESUAI dengan tuntunan Nabi ﷺ. Jadi, syarat diterimanya amal itu ada dua yaitu:
1. Niatnya harus ikhlas, dan
2. Harus sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ.
Oleh karena itu, amal seseorang TIDAK akan diterima tatkala dia melaksanakan salat Subuh empat rakaat, walaupun niatnya betul-betul ikhlas, dan ingin mengharapkan ganjaran melimpah dari Allah dengan banyaknya rukuk dan sujud. Di samping ikhlas, dia harus melakukan salat sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ.
Al Fudhail bin ‘Iyadh tatkala berkata mengenai firman Allah ﷻ:
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” [QS. Al Mulk (67) : 2]
Beliau mengatakan: “Yaitu amalan yang paling ikhlas dan showab (mencocoki tuntunan Nabi ﷺ).”
Lalu Al Fudhail berkata:
“Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi ﷺ, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau ﷺ namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.” [Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 19]
Sekelompok orang yang melakukan zikir yang tidak ada tuntunannya dari Nabi ﷺ, mereka beralasan di hadapan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
”Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.”
Lihatlah orang-orang ini berniat baik, namun cara mereka beribadah TIDAK sesuai Sunnah Nabi ﷺ. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menyanggah perkataan mereka sembari berkata:
وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ
“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya.” [HR. Ad Darimi. Dikatakan oleh Husain Salim Asad bahwa sanad hadis ini Jayid]
Kesimpulan:
TIDAK cukup seseorang melakukan ibadah dengan dasar karena niat baik, tetapi dia juga harus melakukan ibadah dengan mencocoki ajaran Nabi ﷺ. Sehingga kaidah yang benar “Niat baik semata belum cukup.”
Tidak ada yang dapat memberi taufik kepada kita sekalian kecuali Allah. Semoga kita selalu mendapatkan rahmat dan taufik-Nya ke jalan yang lurus.