ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA URSILAT BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIH.
Artinya:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang dibawa angin ini, dan kebaikan angin ini diutus. Dan aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan angin ini, keburukan yang dibawa angin ini, dan keburukan angin ini diutus. [HR. Muslim no. 899 (15/2122]
Ada Apa Di Balik Gempa ??
Peringatan ini adalah rahmat Allah atas kita semua, untuk menakut-nakuti manusia, supaya mereka mau kembali kepada-Nya, mau memohon ampun kepada-Nya, mau meninggalkan dosa-dosa mereka. Allah berfirman:
(وما نرسل بالآيات إلا تخويفا) الإسراء : 59
“Tidaklah Kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami, kecuali untuk menakut-nakuti“.
Berkata Qatadah:
وإن الله يخوّف الناس بما شاء من آية لعلهم يعتبرون، أو يذكرون، أو يرجعون، ذُكر لنا أن الكوفة رجفت على عهد ابن مسعود، فقال: يأيها الناس إن ربكم يستعتبكم فأعتبوه
“Sesungguhnya Allah menakut-nakuti manusia dengan apa yang Dia kehendaki dari tanda-tanda kekuasaan-Nya, supaya mereka mengambil pelajaran, atau mengingat Allah, atau kembali kepada-Nya. Telah diceritakan kepada kami, bahwa kota Kufah telah terjadi gempa di zaman Abdullah bin Mas’ud. Maka beliau berkata: Wahai manusia, sesungguhnya Allah menginginkan kalian untuk kembali. Maka kembalilah kepada-Nya.“ [Diriwayatkan oleh Ath-Thabary dalam tafsirnya 17/478]
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah:
أذن الله سبحانه لها في الأحيان بالتنفس فتحدث فيها الزلازل العظام فيحدث من ذلك لعباده الخوف والخشية والإنابة والإقلاع عن معاصيه والتضرع إليه والندم
“Dan terkadang Allah Subhanahu mengizinkan bumi untuk bernafas. Maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri dihadapan-Nya“ [Miftah Daris Sa’adah 1/221]
Hendaklah kita bisa mengambil peringatan ini. Mulai dari diri kita, kita ingatkan diri kita dengan bertobat dari segala dosa, dan kita ingatkan keluarga kita, kemudian kita ingatkan orang lain dengan menghidupkan amar ma’ruf nahi mungkar dan saling menasihati di antara kita.
Penulis: Ustadz Fachrudin Nu’man Lc, حفظه الله تعالى