بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
RUPA SETAN (SERIAL 4 ALAM JIN)
Rupa Setan
Setan memiliki rupa yang amat jelek. Bahkan dalam khayalan setiap orang pun sudah tertanam. Kepala setan pun digambarkan dalam Alquran seperti mayang dari pohon yang keluar dari dasar Neraka. Sebagaimana disebutkan dalam ayat:
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65)
“Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar Neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala setan-setan.” [QS. Ash Shaffaat: 64-65]
Orang Nasrani di masa silam menggambarkan setan sebagai laki-laki hitam kelam yang memiliki jenggot, alis mata yang runcing ke atas, mulut yang mengeluarkan nyala api, bertanduk, memiliki kuku yang panjang, dan berekor.
Setan Memiliki Dua Tanduk
Dalil yang menunjukkan bahwa setan memiliki dua tanduk:
Hadis Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda:
لاَ تَحَرَّوْا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بِقَرْنَىْ شَيْطَانٍ
“Janganlah kalian melaksanakan salat saat matahari terbit dan saat tenggelam, karena waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk setan.” [HR. Muslim no. 828]
Dari Ibnu Umar pula, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَبْرُزَ ، وَإِذَا غَابَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَغِيبَ وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ
“Jika matahari mulai terbit, tinggalkanlah salat sampai terang (matahari terbit). Jika matahari mulai tenggelam, tinggalkanlah salat, sampai benar-benar hilang (tenggelam). Janganlah kalian bersengaja mengerjakan salat ketika matahari terbit dan tenggelam, karena matahari terbit pada dua tanduk setan.” [HR. Bukhari no. 3273]
Makna hadis di atas adalah, bahwa sekelompok orang Musyrik dahulu menyembah matahari. Mereka sujud pada matahari ketika akan terbit dan tenggelam. Ketika itu setan berdiri di arah matahari itu berada, supaya orang-orang menyembahnya. Hal ini ditegaskan dalam hadis berikut:
صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ
“Laksanakanlah salat Subuh, kemudian berhentilah mengerjakan salat hingga terbit matahari, hingga pula matahari meninggi. Karena matahari terbit ketika munculnya dua tanduk setan, dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari. Kemudian setelah itu salatlah, karena salat ketika itu disaksikan.”
Dan hadis itu disebutkan pula:
حَتَّى تُصَلِّىَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ
“Hingga engkau salat Asar. Kemudian setelah itu berhentilah salat hingga matahari tenggelam. Karena saat itu matahari tenggelam antara dua tanduk setan, dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari.” [HR. Muslim no. 832]
Hadis larangan salat di atas dipahami untuk salat yang tidak memiliki sebab, seperti salat sunnah mutlak, yaitu asal salat sunnah saja dua rakaat. Jika salat yang memiliki sebab seperti Tahiyyatul Masjid, Salat Gerhana, Salat Setelah Wudhu, atau qadha salat yang luput, maka dibolehkan, meskipun pada waktu terlarang untuk salat. Karena dalam hadis larangan di atas disebutkan:
وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ
“Janganlah mengerjakan salat (yang tidak memiliki sebab) secara sengaja …”
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. DR. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
RUPA SETAN (SERIAL 4 ALAM JIN)
Leave A Comment