بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

ULAMA ADALAH PEWARIS PARA NABI
Warisan yang paling bernilai, paling berharga, paling utama, bahkan tidak ada apapun yang sebanding dengannya adalah ILMU AGAMA. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan Dinar dan Dirham. Mereka hanyalah mewariskan ILMU. Siapa saja mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” [HSR Abu Daud no 3157, dan selainnya]
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:
“Sudah amat jelas bahwa para ulama adalah pewaris para nabi, dan para ulama adalah pengganti mereka. Cukup bagi kita keutamaan para ulama yang disebutkan oleh Allah Taala, yaitu Allah menyatakan bahwa mereka bersama malaikat-Nya mengakui keesaan-Nya.
Allah Taala berfirman:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (Sesembahan) melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [QS. Ali Imran: 18]
Sudah dimaklumi, bahwa kata ulama jika disebut dalam Alquran dan sabda Rasul ﷺ, maka yang dimaksud adalah ulama yang mengenal Allah dan syariat-Nya. Mereka itulah yang mengambil ilmu dari Alquran dan As Sunnah. Juga mereka mengambil ilmu dari kaidah yang menjelaskan perihal syariat. Inilah yang dimaksud dengan ulama jika disebut dalam Alquran dan sabda Rasul ﷺ, atau disebut dalam perkataan ulama syariat lainnya.
Di sana ada istilah ulama lainnya, yaitu bagi orang yang berilmu dalam kesehatan, geografi dan ilmu lainnya yang dibutuhkan manusia. Orang seperti ini memiliki keutamaan, tergantung niatan mereka dan manfaat yang mereka berikan pada manusia. Namun sekali lagi, jika istilah ulama itu dimutlakkan dalam Alquran, sabda Rasul ﷺ, atau disebut dalam perkataan ulama syariat lainnya, maka yang dimaksud adalah ulama yang paham akan Alquran dan hadis Rasul ﷺ.“ [Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 23/197]
Dari penjelasan Syaikh Ibnu Baz rahimahullah di atas menunjukkan, bahwa ulama adalah orang yang paham akan Alquran dan hadis Rasul ﷺ. Seorang dokter, insinyur, pakar geografi, mereka juga adalah orang yang berilmu (baca: ulama). Namun mereka bukanlah yang mendapatkan pujian sebagaimana disebut dalam ayat di atas. Keutamaan mereka adalah jika mereka memanfaatkan ilmu dunia yang mereka geluti untuk kemaslahatan umat. Dari sini juga kita dapat pahami, bahwa jika dalam Alquran dan hadis disebut ilmu dan mendapat pujian orang yang berilmu, maka yang dimaksud adalah ilmu agama dan bukan ilmu dunia.
Semoga Allah selalu menganugerahkan kita ilmu yang bermanfaat dalam setiap hela nafas kita.
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah [Rumaysho.com]
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#warisanpalingbernilai #ilmuagama #warisanparanabi #ulamapewarisparanabi #luruskanniat #niatmenuntutilmu #penuntutilmu #tholabulilmi #thalabulilmi #siapakahulama #definisiulama #orangberilmu