بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
APA MAKSUD PUASA UNTUK ALLAH DAN DIALAH YANG AKAN MEMBALASNYA?
>> Ini alasannya kenapa puasa dikhususkan dalam firman Allah ﷻ (Hadis Qudsi): “Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya”
Pertanyaan:
Mengapa Allah ﷻ mengkhususkan balasan puasa dari-Nya?
Jawaban:
Alhamdulillah
Diriwayatkan oleh Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946 dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah berfirman: ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
Ketika semua amal untuk Allah dan Dia yang akan membalasnya, maka para ulama berbeda pendapat dalam firman-Nya, “Puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
Mengapa puasa dikhususkan?
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah telah menyebutkan sepuluh alasan dari perkataan para ulama yang menjelasakan makna hadis dan sebab pengkhususan puasa dengan keutamaan ini.
Alasan yang paling kuat adalah sebagai berikut:
1. Bahwa puasa tidak terkena riya sebagaimana (amalan) lainnya terkena riya. Al-Qurtuby rahimahullah berkata:
“Ketika amalan-amalan yang lain dapat terserang penyakit riya, maka puasa tidak ada yang dapat mengetahui amalan tersebut kecuali Allah. Maka Allah sandarkan puasa kepada Diri-Nya. Oleh karena itu dikatakan dalam hadis, ‘Meninggalkan syahwatnya karena diri-Ku.’ Ibnu Al-Jauzi rahimahullah berkata, ‘Semua ibadah terlihat amalannya. Dan sedikit sekali yang selamat dari godaan (yakni terkadang bercampur dengan sedikit riya). Berbeda dengan puasa.
2. Maksud dari ungkapan ‘Aku yang akan membalasnya’, adalah bahwa pengetahuan tentang kadar pahala dan pelipatan kebaikannya hanya Allah yang mengetahuinya. Al-Qurtuby rahimahullah berkata: ‘Artinya bahwa amalan-amalan telah terlihat kadar pahalanya untuk manusia. Bahwa ia akan dilipatgandakan dari sepuluh sampai tujuh ratus kali, sampai sekehendak Allah, kecuali puasa. Maka Allah sendiri yang akan memberi pahala tanpa batasan. Hal ini dikuatkan dari periwayatan Muslim, 1151 dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ )
“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.”
Yakni: Allah akan memberikan pahala yang banyak tanpa menentukan kadarnya. Hal ini seperti firman Allah taala: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” [QS. Az-Zumar: 10]
3. Makna ungkapan ‘Puasa untuk-Ku’, maksudnya adalah bahwa dia termasuk ibadah yang paling Aku cintai dan paling mulia di sisi-Ku.
Ibnu Abdul Bar berkata:
“Cukuplah ungkapan ‘Puasa untuk-Ku’ menunjukkan keutamaannya dibandingkan ibadah-ibadah lainnya. Diriwayatkan oleh An-Nasa’i, 2220 dari Abu Umamah rahdiallahu anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: “Hendaklah kalian berpuasa, karena tidak ada yang menyamainya.” [Dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih Nasai]
4. Penyandaran di sini adalah penyandaran kemuliaan dan keagungan. Sebagaimana diungkapkan ‘Baitullah (rumah Allah)’ meskipun semua rumah milik Allah. Az-Zain bin Munayyir berkata, “Pengkhususan pada teks keumuman seperti ini tidak dapat difahami melainkan untuk pengagungan dan pemuliaan.”
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
“Hadis yang agung ini menunjukkan akan keutamaan puasa dari beberapa sisi:
Pertama: Sesungguhnya Allah khususkan puasa untuk diri-Nya dari amalan-amalan lainnya. Hal itu karena keutamaannya di sisi-Nya, cintanya pada-Nya, dan tampak keikhlasan padanya untuk-Nya Subhanahu. Karena puasa merupakan rahasia seorang hamba dengan Tuhannya, tidak ada yang melihatnya kecuali Allah. Karena orang yang berpuasa, di tempat yang sepi mungkin baginya mengonsumsi apa yang diharamkan oleh Allah, (akan tetapi) dia tidak mengonsumsikannya, karena dia mengetahui punya Tuhan yang melihat di tempat yang sunyi. Dan Dia telah mengharamkan hal itu. Maka dia tinggalkan karena takut akan siksa-Nya, serta berharap pahala dari-Nya. Maka Allah berterimakasih akan keikhlasan ini dengan mengkhususkan puasa untuk diri-Nya dibandingkan amalan-amalan lainnya.
Oleh karena itu (Allah) berfirman: “Dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena diri-Ku”
Keistimewaan ini akan terlihat nanti di Hari Kiamat, sebagaimana yang dikatakan oleh Sofyan bin Uyainah rahimahullah: “Ketika Hari Kiamat, Allah akan menghisab hamba-Nya. Dan mengembalikan tanggungan dari kezalimannya dari seluruh amalnya. Sampai ketika tidak tersisa kecuali puasa, maka Allah yang akan menanggung sisa kezaliman dan dia dimasukkan Surga karena puasanya.”
Kedua: Allah berfirman dalam puasa “Dan Aku yang akan membalasnya.” Maka balasannya disandarkan kepada diri-Nya yang Mulia. Karena amalan-amalan saleh akan dilipatgandakan pahalanya dengan bilangan. Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, sampai berlipat-lipat. Sementara puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan. Maka Dia Subhanahu adalah Zat yang Paling Dermawan dan Paling Mulia. Pemberian sesuai dengan apa yang diberikan-Nya. Maka pahala orang puasa sangat besar tanpa batas. Puasa adalah:
• Sabar dalam ketaatan kepada Allah,
• Sabar dari yang diharamkan Allah, dan
• Sabar terhadap takdir Allah yang menyakitkan dari lapar, haus, dan lemahnya badan serta jiwa.
Terkumpul di dalamnya tiga macam kesabaran. Maka layak orang puasa termasuk golongan orang-orang sabar. Sementara Allah telah berfirman: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” [QS. Az-Zumar: 10]
[Majalis Syahru Ramadan, hal. 13]
Wallahu’alam.
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#puasauntukAllah #Allahyangakanmembalaslangsung #pahalapuasaAllahyangbalas #puasauntukAllah #kenapapuasadikhusukan #alasankenapapuasadikhususkan #hadisQudsi #pahalaorangpuasa #pahalatanpabatas Apa Maksud Puasa Apa Maksud Puasa
Leave A Comment