بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
SESUNGGUHNYA ALLAH HANYA AKAN MENYAYANGI HAMBA-HAMBA-NYA YANG PENYAYANG
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
إنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
“Sesungguhnya Allah hanya akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.” [HR. Bukhari]
Ibnu Batthal rahimahullah mengatakan:
فى هذه الأحاديث الحض على استعمال الرحمة للخلق كلهم كافرهم ومؤمنهم ولجميع البهائم والرفق بها . وأن ذلك مما يغفر الله به الذنوب ويكفر به الخطايا ، فينبغى لكل مؤمن عاقل أن يرغب فى الأخذ بحظه من الرحمة ، ويستعملها فى أبناء جنسه وفى كل حيوان…وكذلك ينبغى أن يرحم كل بهيمة وإن كانت فى غير ملكه ، ألا ترى أن الذى سقى الكلب الذى وجده بالفلاة لم يكن له ملكًا فغفر الله له بتكلفة النزول في البئر وإخراجه الماء فى خفه وسقيه إياه…
“Di dalam hadis-hadis ini terkandung dorongan untuk bersikap kasih sayang kepada segenap makhluk, yang kafir maupun yang beriman, dan juga kepada segenap hewan piaraan dan bersikap lembut kepadanya. Dan sesungguhnya hal itu merupakan salah satu penyebab Allah akan mengampuni dosa dan menutupi kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu sudah semestinya setiap mukmin yang berakal bersemangat dalam mengambil bagian dalam upaya mewujudkan rasa kasih sayang dalam dirinya, dan menerapkannya kepada sesama jenisnya -manusia- dan juga kepada segala jenis hewan (kecuali yang membahayakan, pent-)…”
“Demikian pula semestinya dia menyayangi setiap hewan piaraan, meskipun bukan miliknya sendiri. Tidakkah kamu melihat, bahwa orang yang memberikan minum kepada anjing tak berpemilik yang ditemukannya di tengah padang tandus, sehingga Allah pun berkenan untuk mengampuninya disebabkan usahanya dengan bersusah payah turun ke sumur dan mengambil airnya dengan terompahnya, dan kemudian memberikan air itu untuk minum si anjing…” [Syarh Shahih al-Bukhari li Ibni Batthal, [9/219-220] software Maktabah asy-Syamilah]
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menukil keterangan Ibnu Abi Jamrah:
ويحتمل أن يكون المراد من لا يكون فيه رحمة الإيمان في الدنيا لا يرحم في الآخرة أو من لا يرحم نفسه بامتثال أوامر الله واجتناب نواهيه
“Bisa juga ditafsirkan maknanya adalah, bahwa barang siapa yang pada dirinya ketika di dunia tidak terdapat rahmat keimanan, maka dia tidak akan mendapat rahmat di Akhirat. Atau barang siapa yang tidak mengasihi dirinya sendiri dengan cara melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah juga tidak akan mengasihinya kelak di Akhirat, pent-…” [Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari [10/440] software Maktabah asy-Syamilah]
Sumber: [muslim.or.id]
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#perintahuntukmenebarkasihsayang #orangpenyayangdisayangAllah
Leave A Comment