بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DoaZikir

DOA MENGHILANGKAN SEDIH, GUNDAH, GALAU

Ada tiga jenis perasaan yang mengganggu jiwa seorang manusia:
1. Huzn (Kesedihan terhadap apa yang terjadi di masa lalu),
2. Hamm (Keresahan lantaran kekhawatiran akan masa depan)
3. Ghamm (Perasaan gundah saat menghadapi kenyataan yang sulit yang tengah dihadapi sekarang).

Tiga perasaan ini tak bisa lenyap dari jiwa seseorang, kecuali melalui ketulusan penuh untuk kembali kepada Allah, kesempurnaan perasaan hina di hadapan-Nya, kerendahan hati kepada-Nya, ketundukan dan kepasrahan terhadap perintah-Nya, percaya akan ketentuan-Nya, mengenal-Nya dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, percaya kepada kitab-Nya, selalu membaca dan merenungi serta mengamalkan segala kandungannya.

Dengan itu semua, bukan dengan yang lain, segala kekacauan hati itu akan sirna, dada menjadi lapang, dan kebahagiaan pun akan datang.

Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, ‘Abdullah bun Mas’ud meriwayatkan, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut (ini), tatkala ia didera keresahan atau kesedihan, melainkan Allah pasti akan menghilangkan keresahannya, dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Para Sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami memelajari doa tersebut. Rasulullah ﷺ menjawab: “Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau memelajarinya”. [HR. Musnad Ahmad 1/391 (Ash-Shahihah no 199)]

Doa tersebut adalah sebagai berikut:


اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي

ALLAHUMMA INNI ‘ABDUKA WAB-NU ‘ABDIKA WAB-NU AMATIKA
NAASHIYATII BIYADIKA, MAADHIN FIYYA HUKMUKA, ADLUN FIYYA QODHOOUKA
ASALUKA BIKULLISMIN HUWALAKA SAMMAITA BIHI NAFSAKA
AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIKA, AW ANZALTAHU FII KITAABIKA
AWISTA’ TSARTA BIHI FII ‘ILMILGHOIBI ‘INDAKA
AN TAJ’ALAL QUR AANA ROBII’A QOLBII WA NUURO SHODRII
WAJILAAA HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII

Artinya:

“Wahai Allah, sesungguhnya saya adalah Hamba-Mu, dan anak lelaki dari hamba-Mu lelaki, dan anak lelaki dari hamba-Mu perempuan. Nasib saya di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada saya. Ketetapan-Mu adil pada saya. Saya memohon kepada-Mu, dengan setiap nama yang ia milik-Mu, Engkau telah menamai diri-Mu dengannya, atau telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-makhluk-Mu, atau yang telah Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan di dalam ilmu gaib milik-Mu. Jadikanlah Alquran sebagai penyejuk hati saya, cahaya dada saya, dan hilangnya kesedihan saya, dan lenyap resah saya,” kecuali Allah menghilangkan darinya rasa resah dan sedihnya dan menggantikannya dengan kegembiraan.” Lalu beliau ﷺ ditanya: “Wahai Rasulullah, Alangkah baiknya kita memelajarinya?” Beliau ﷺ menjawab: “Tentu, bagi siapa yang mendengarnya untuk memelajarinya.” [HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 199)]

 

Diringkas dari:
http://klikuk.com/doa-nabi-di-kala-galau-resah-perasaan-sedih-melanda/