Pengertian dan Ciri-Ciri Wali Allah. Wali Allah Adalah Orang Yang Beriman Dan Bertakwa
Apa sebenarnya pengertian dan ciri-ciri Wali Allah menurut Al Quran dan As-Sunnah?
Allah Ta’ala telah berfirman yang artinya :
“Ingatlah, sesungguhnya Wali Allah itu tidak akan takut dan bersedih hati, mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa.” (QS. Yunus: 62)
Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya (2/422) menjelaskan: “Allah Ta’ala menyatakan bahwa Wali-Nya adalah orang beriman dan bertaqwa. Maka siapa saja yang benar-benar bertaqwa, maka ia layak disebut wali Allah Ta’ala”.
Di dalam Al Quran banyak disebutkan ciri-ciri Wali Allah, di antaranya adalah :
Ciri Pertama: Beriman dan bertaqwa (QS. Yunus : 62)
Ciri Kedua: Mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (QS. Ali Imran : 31)
Ciri Ketiga: Mencintai dan dicintai Allah Ta’ala karena mereka sayang kepada kaum muslimin dan tegas di hadapan orang kafir. Mereka berjihad fii sabilillah dan tidak takut celaan apapun. (QS. Al-Maidah : 54)
Di dalam As-Sunnah As-Shohihah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Ar-Riqoq Bab At-Tawadlu’ (7/190) dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu disebutkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan ciri wali Allah, yaitu mereka rajin mengamalkan amalan-amalan sunnah setelah menunaikan amalan wajib.
Lalu, apakah hal-hal yang luar biasa yang terjadi pada diri seseorang itu termasuk ciri utama Wali Allah?
Perlu diketahui bahwa hal-hal yang luar biasa yang terjadi pada diri seseorang itu ada beberapa jenis:
- Mukjizat, terjadi pada nabi dan rasul.
- Irhash, terjadi pada calon nabi dan rasul.
- Karomah, terjadi pada Wali Allah selain nabi dan rasul.
- Istidroj atau sihir, terjadi pada Wali Setan.
Dari sini dapat diketahui bahwa Wali Allah itu kadang-kadang diberi hal-hal yang luar biasa dan ini disebut Karomah. Namun perlu diingat bahwa Karomah ini BUKAN ciri utama Wali Allah dan TIDAK BISA dipelajari. Adapun adegan-adegan luar biasa yang saat ini semarak di masyarakat lebih condong kepada istidroj atau sihir dengan beberapa alasan:
Alasan pertama, pelakunya tidak memiliki ciri-ciri Wali Allah Ta’ala.
Alasan kedua, hal-hal yang luar biasa yang mereka tampilkan bisa dipelajari. Terbukti mereka punya perguruan-perguruan yang mengajarkan seperti itu.
Singkat kata, Ahlus Sunnah wal Jama’ah berkeyakinan bahwa Wali Allah itu adalah orang yang beriman dan bertaqwa, baik mendapat Karomah maupun tidak, Wallahu A’lam.
http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/manhaj/821-prinsip-prinsip-ahlus-sunnah-wal-jamaah
Leave A Comment