Jenazah

12 KESYIRIKAN YANG DIANGGAP TRADISI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid
12 KESYIRIKAN YANG DIANGGAP TRADISI
Di tengah-tengah masyarakat kita, masih banyak sekali praktik kesyirikan yang merusak, bahkan membatalkan tauhid. Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih, bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur. Padahal sejatinya, perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang MEMBAHAYAKAN agama mereka.
Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:

  1. Tathayyur

Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)
Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.
Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk Tathayyur Syirik yang harus dijauhi oleh seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)

  1. Tamimah

Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala. Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)

  1. Tiwalah

Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/ seorang lelaki mencintai istrinya/ seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan, bahwa selama cincin emas tersebut dipakai, maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah ﷻ.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

  1. Jampi-jampi/Mantra

Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin. Rasulullah ﷺ telah melarang tiga hal di atas dalam hadis beliau ﷺ:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut:

  • – Bacaan dari Alquran, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
  • – Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
  • – Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah ﷻ. (Lihat Fathul Majid).
  1. Perdukunan

Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum Muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah. Padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).
Dalam hadis lain, Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan, bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum:

a. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.

b. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ.

c. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).

Adapun tentang kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan Sembilan Alasan Kafirnya Dukun. Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121).
Padahal setan tidak akan menjadikam seorang menjadi wali, selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).

  1. Sembelihan untuk Selain Allah ﷻ.

Rasulullah ﷺ telah memberitakan, bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah ﷻ.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

  • Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.
  • Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya.
  • Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syari. Dan
  • Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)

Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah ﷻ adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin:

a. Larung (Sedekah Laut)

Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah ﷻ, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.

b. Sembelihan untuk Pengantin

Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.

c. Sembelihan untuk Rumah Baru

Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.

d. Memenuhi Keinginan Jin Yang Masuk Pada Tubuh Seseorang

Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).

  1. Kesyirikan di Kuburan

Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:

  • Berdoa kepada penghuni kubur
  • Nadzar untuk penghuni kubur
  • Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
  • Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
  • Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur

Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim) (Lihat Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).

  1. Mencari Berkah Dari Benda-Benda Tertentu

Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.
Faidah:
Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah) dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu, selain Rasulullah ﷺ
Seorang Muslim tidak boleh mencari berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut maupun bagian tubuh lainnya. Hal ini berdasarkan beberapa alasan.

a. Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah ﷺ.

b. Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah ﷺ wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.

c. Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah. (Lihat Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)

  1. Sihir

Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang Muslim. Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran. Allah ﷻ berfirman:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. (Dan mereka mengatakan, bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir). Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.” (Al-Baqarah: 102) (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).

  1. Sedekah Bumi

Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.

  1. Sesajen

Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.

  1. Memberikan Penghormatan dengan Membungkuk

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Membungkuk ketika memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana dalam riwayat at-Tirmidzi dari Nabi ﷺ, bahwa mereka bertanya tentang seseorang yang berjumpa dengan temannya lalu membungkuk kepadanya. Beliau ﷺ bersabda: “Tidak boleh.”
Juga karena ruku dan sujud tidak boleh dilakukan selain untuk Allah ﷻ, walaupun hal ini menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita, sebagaimana dalam kisah Yusuf ‘alaihis salam:
“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Yusuf pun berkata: “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu.” (Yusuf: 100).
Adapun dalam syariat kita, bersujud tidak diperbolehkan selain untuk Allah ﷻ. (Lihat Majmu’ al-Fatawa, 1/259).
Apa yang disampaikan di atas hanyalah sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Semuanya harus kita jauhi. Kita juga harus memeringatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.
Segala adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat harus tunduk kepada syariat Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:
“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa: 65).
Janganlah kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul ﷺ dengan alasan mengikuti nenek moyang.
Allah ﷻ berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:
Apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah,” mereka menjawab,: “(Tidak), kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk? (al-Baqarah: 170).
Seorang Muslim harus mendahulukan syariat Allah ﷻ di atas segala hal. Dia harus mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat akalnya. Allah ﷻ telah mencela orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya. Allah ﷻ berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya, serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (al-Jatsiyah: 23).
Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.
[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, hal. 48-53].
 
Sumber: https://bahterailmu.wordpress.com/2011/05/16/12-kesyirikan-yang-dianggap-tradisi/

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu