Jangan mau jadi model hijab yang justru tabarrujiy. Yang justru semakin menghias dan menarik pandangan, bukan menutupi dan menundukkan pandangan.

Jangan mau jadi model hijab yang mesti bersolek lengkap dengan lipstik, bedak, eyeshadow dan lainnya sehingga nampak indah di hadapan semua orang, termasuk para lelaki. Apakah itu tujuan berhijab? Agar lebih dilihat lelaki ataukah agar aman dari pandangan lelaki?

Jangan mau jadi model hijab yang wajah cantiknya dinikmati semua orang yang melihat. Bagaimana para lelaki bisa menundukkan pandangan, jika engkau menarik pandangan mereka?

Jangan mau jadi model hijab yang mesti berpose imut, berpose gemulai, berpose anggun, berpose sensual, yang juga ‘Menggoda’ semua orang termasuk para lelaki.

Jangan mau jadi model hijab yang memertontonkan lekuk-lekuk tubuhnya. Padahal Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam khawatir kaum muslimah terlihat lekuk tubuhnya. Lagipula, jika sekedar ditutup kain namun lekukannya diperlihatkan, apakah itu disebut menutup?

Jangan mau jadi model hijab yang berjalan berlenggak-lenggok di panggung catwalk, di panggung televisi dan acara lainnya. Tidakkah engkau takut termasuk hadis tentang orang-orang yang tidak mencium bau surga?

Penulis: Yulian Purnama