بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
 
TAUHID KUNCI AMPUNAN
 
Bagi kebanyakan orang awam, yang dianggap masalah besar saat ini adalah jika ada yang melakukan korupsi sampai milyaran Rupiah.
 
Tetapi,
• Jika ada seseorang percaya pada ramalan bintang,
• Meyakini ampuhnya pelet dan jimat;
• Meyakini bahwa jika ingin doa mudah dikabulkan, maka bertawasullah kepada wali atau pak kyai yang telah meninggal dunia, nanti mereka yang menyampaikan doa pada Allah; justru hal-hal seperti ini dianggap sebagai perkara biasa. Tidak ada yang takuti, tidak ada yang merasa khawatir. Bahkan banyak yang tidak tahu, kalau hal-hal tersebut termasuk syirik. Padahal di sisi Allah, jika dosa syirik tidak ditobati sebelum mati, maka dosa tersebut tidak akan diampuni. Berbeda halnya dengan seseorang melakukan dosa di bawah kesyirikan seperti korupsi, zina dan minum minuman keras. Allah taala berfirman:
 
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
 
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” [QS. An Nisa’: 48]
 
Dosa Syirik yang Dibawa Mati
 
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya berkata:
“Allah taala tidak akan mengampuni dosa syirik, yaitu ketika seorang hamba bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik.” [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 3: 129]
 
Maksud ayat ini kata Ibnul Jauzi, yaitu Allah tidak akan mengampuni pelaku syirik (musyrik) yang ia mati dalam kesyirikan [Lihat Zaadul Masiir, 2: 103]. Ini berarti jika sebelum meninggal dunia, ia sudah bertobat dan menyesali kesyirikan yang ia perbuat, maka ia selamat.
 
Yang dimaksud dengan “Mengampuni” dalam ayat di atas bermakna, Allah akan menutupi dan memaafkan. Jika dikatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, berarti Allah tidak akan memaafkan dan menutupi orang yang berbuat syirik pada-Nya. Syirik yang dimaksudkan di sini adalah syirik dalam Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma’ Wa Shifat. Karena menauhidkan Allah adalah seutama-utamanya kewajiban. Sehingga jika ada yang berbuat syirik (sebagai lawan dari tauhid), maka Allah tidak akan mengampuninya. Berbeda dengan perbuatan maksiat lainnya yang berada di bawah syirik atau selain syirik.
 
Dalam hadis dari Jabir, Nabi ﷺ bersabda:
 
مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
 
“Barang siapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk Surga. Barang siapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan masuk Neraka.” [HR. Muslim no. 93]
 
Semoga kita semua didekatkan kepada segala hal yang membuat kita hanya beribadah kepada ALLAH taala saja.
 
 
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

 

#tauhidkunciampunan #dosasyiriktidakdiampuni #syirik #kesyirikan #dosatidakdiampuni #kekaldineraka #lawantauhidadalahsyirik #shirk #Allahtidakakanmengampunipelakusyirik #musyrik #matidalamkesyirikan