بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid
TAUHID ADALAH MISI DAKWAH SELURUH NABI DAN RASUL ‘ALAIHIMUSSALAAM
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Tauhid adalah awal dakwah para rasul, landasan pertama dalam perjalanan, dan awal pijakan bagi orang yang menuju Allah subhanahu wa ta’ala.

  • Allah ta’ala berfirman (tentang Nabi Nuh ‘alaihissalaam):

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah saja. Sekali-kali tak ada Sesembahan yang benar bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (Kiamat).” [Al-A’raf: 59]

  • Nabi Hud ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya:

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Wahai kaumku, sembahlah Allah saja. Sekali-kali tak ada Sesembahan yang benar bagimu selain-Nya.” (Al-A’raf: 65)

  • Nabi Shalih ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya:

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Wahai kaumku, sembahlah Allah saja. Sekali-kali tak ada Sesembahan yang benar bagimu selain-Nya.” [Al-A’raf: 73]

  • Nabi Syu’aib ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya:

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ

“Wahai kaumku, sembahlah Allah saja. Sekali-kali tak ada Sesembahan yang benar bagimu selain-Nya.” [Al-A’raf: 85]

  • Dan Allah ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut (yang disembah selain Allah) itu.” [An-Nahl: 36]
Tauhid adalah Misi Dakwah Nabi ﷺ dan Sahabat Radhiyallahu’anhum
Maka tauhid adalah kunci dakwah para rasul. Oleh karena itu Nabi ﷺ berpesan kepada utusan beliau (untuk berdakwah di Negeri Yaman), Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu:

إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ: عِبَادَةُ اللَّهِ وَحْدَهُ، فَإِذَا شَهِدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab. Maka hendaklah pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah beribadah kepada Allah yang satu saja. Apabila mereka telah bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka kabarkan kepada mereka, bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka untuk sholat lima waktu dalam sehari semalam…” [Muttafaq ‘alaih]
Dan Nabi ﷺ bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, sampai mereka bersaksi, bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.” (Muttafaq ‘alaihi)

  • Oleh karena itu yang benar adalah, awal kewajiban yang ditetapkan atas mukallaf adalah persaksian, bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, bukan meneliti, bukan pula bermaksud meneliti. Tidak diragukan lagi bukan itu, seperti ucapan-ucapan Ahlul Kalam (Ahli Filsafat) yang tercela.
  • Maka tauhid adalah pintu pertama untuk masuk ke dalam Islam, dan pintu terakhir untuk keluar dari dunia, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ؛ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barang siapa akhir ucapannya “Laa ilaaha illallah” ia akan masuk Surga.” [HR. Abu Daud, Shahihul Jaami’: 6470]
Maka tauhid adalah kewajiban pertama dan kewajiban terakhir; awal perkara dan akhirnya.” [Madaarijus Saalikin, 3/411-412]
 
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/763881430428008:0