Siapakah Nabi Khidir? Apakah Khidir Seorang Nabi Atau Wali Allah? Masih Hidup Ataukah Sudah Mati? Siapa Nama Asli Beliau?

Pertanyaan:

Adakah hadis yang shohih atau ayat yang menerangkan tentang adanya Nabi Khidir?

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Kisah tentang Khidir Allah sebutkan dalam Alquran di surat al-Kahfi:

فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا

Lalu mereka (Musa dan muridnya) bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (QS. Al-Kahfi: 65).

Ada beberapa perbedaan pandangan tentang Khidir:

Pertama, apakah beliau nabi ataukah bukan?

Ulama berbeda pendapat, apakah Khidir itu nabi ataukah orang saleh yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah. Mayoritas ulama mengatakan bahwa beliau adalah seorang nabi. Inilah pendapat yang kuat, dan banyak dalil yang mendukungnya, di antaranya:

  1. Allah perintahkan Musa ‘alaihis salam untuk belajar kepada Khidir, sebagaimana yang Allah ceritakan dalam surat al-Kahfi.

قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا….

Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” … (QS. Al-Kahfi: 66).

Hingga Khidir memberikan syarat:

قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا

Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”. (QS. Al-Kahfi: 70).

Jika Khidir bukan nabi, tentu ada orang yang bukan nabi, yang dia lebih tahu dari pada nabi. Karena dalam persitiwa di atas, Khidir lebih tahu dari pada Musa. Dan bagaimana mungkin ada nabi yang Dia diperintahkan untuk belajar kepada selain nabi.

  1. Khidir mengatakan di akhir pertemuannya dengan Musa:

رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ، وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي

Itu semua dilakukan karena rahmat dari Tuhan-Mu, dan aku tidaklah melakukannya karena murni keinginanku…(QS. Al-Kahfi: 82).

Artinya, Khidir melakukan semua perbuatan itu atas perintah Allah dan wahyu dari-Nya, bukan kemauan beliau sendiri. Dan orang yang mendapatkan wahyu khusus seperti yang dilakukan Khidir, hanya mungkin didapatkan seorang nabi.

  1. Syaikh Syuaib al-Arnauth mengutip sebuah keterangan:

وكان بعض أكابر العلماء يقول: أول عقد يحل من الزندقة اعتقاد كون الخضر نبياً، لأن الزنادقة يتذرعون بكونه غير نبي إلى أن الولي أفضل من النبي، كما قال قائلهم:

مقام النبوة في برزخ … فويق الرسول ودون الولي

Sebagian ulama besar mengatakan: ‘Ikatan pertama yang dirusak oleh orang zindiq (munafik) adalah status Khidir sebagai nabi. Karena orang munafik memanfaatkan status Khidir ‘bukan nabi’ untuk beralasan bahwa wali lebih afdhal dari pada nabi. Sebagaimana mereka mengatakan:

Kedudukan nabi di barzakh… sedikit di atas rasul, di bawah wali… (Tahqiq Shahih Ibnu Hibban, 14/110).

Kedua, siapa nama asli beliau?

Khidir adalah nama gelar dan julukan. Mengapa dinamai Khidir?

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا سُمِّيَ الخَضِرَ أَنَّهُ جَلَسَ عَلَى فَرْوَةٍ بَيْضَاءَ، فَإِذَا هِيَ تَهْتَزُّ مِنْ خَلْفِهِ خَضْرَاءَ

“Beliau dinamai Khidir karena beliau duduk di atas Tanah Putih, tiba-tiba berguncang di belakang beliau berwarna hijau.” (HR. Bukhari 3402, Turmudzi 3151, dan Ibnu Hibban 6222).

Yang dimaksud ‘Tanah Putih’: Tanah kering tanpa tumbuhan.

Mengenai nama aslinya, ada perbedaan pendapat di kalangan ahli sejarah. Kamaluddin ad-Damiri (w. 808 H.) mengatakan:

إن اسم الخضر مضطرب فيه اضطرابا متباينا والأصح -كما نقله أهل السير وثبت عن النبى صلى الله عليه وسلم كما نقله البغوى وغيره -أن اسمه “بليا”، وأن أباه يسمى “ملكان”، وكان من بنى إسرائيل ومن أبناء الملوك ، وفر من الملك وانصرف إلى العبادة

Nama Khidir diperselisihkan. Dan yang benar, sebagaimana yang dinukil ahli sirah, dan berdasarkan hadis nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang dinukil oleh al-Baghawi dan yang lainnya, bahwa nama beliau adalah Balyan. Dan ayahnya bernama Malkan. Termasuk Bani Israil dan keturunan kerajaan. Beliau lari dari kerajaan dan menghabiskan waktunya untuk ibadah. (Hayat al-Hayawan al-Kubro, 1/271).

Ketiga, apakah beliau masih hidup ataukah sudah meninggal?

Sebagian ulama dan tokoh Sufi meyakini bahwa Khidir masih hidup. Keyakinan ini membuka peluang khurafat besar-besaran. Beberapa orang Sufi mengaku ketemu Khidir dan dia menyampaikan beberapa pesan yang notabene mengubah ajaran syariat.

Ada dua alasan utama untuk mengatakan bahwa pendapat Khidir masih hidup jelas jauh dari kebenaran:

  1. Jika Nabi Khidir masih hidup, sudah seharusnya beliau muncul di hadapan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadi sahabat beliau dan membantu perjuangan beliau menyebarkan Islam. Sementara tidak kita jumpai ada keterangan dari ahli sejarah manapun bahwa ada sahabat Nabi senior yang bernama Nabi Khidir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa Nabi Isa akan turun di akhir zaman, dan beliau akan bersama-sama Imam Mahdi dan kaum Muslimin, melanjutkan dakwah Islam.

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di hadapan para sahabat:

لا يبقى على رأس مائة سنة ممن هو على وجه الأرض أحد

“Tidak akan tersisa seorang-pun di muka bumi ini pada seratus tahun yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Khidir termasuk dalam hadis tersebut. Kita tidak membahas lebih panjang masalah ini, dan selengkapnya bisa dipelajari di: Apakah Nabi Khidir Masih Hidup?: https://konsultasisyariah.com/12108-apakah-nabi-khidir-masih-hidup.html

Allahu a’lam.

 

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)