Sanggahan Anjuran Bacakan Surat Yasin Kepada Si Mayit

Fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuuts Al Ilmiyyah Wal Ifta

Pertanyaan Ketiga dari Fatwa No 1504

Pertanyaan:

Apa yang dimaksudkan dengan hadis yang berbunyi:

اقرءوا على موتاكم يس

“Bacalah Yasin ketika maut menjemput kalian .”

Jawaban:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim. Dari Ma’qil Bin Yasar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

اقرءوا على موتاكم يس

“Bacalah Yasin ketika maut menjemput kalian.”

Dalam riwayat Imam Ahmad berbunyi:

يس قلب القرآن، لا يقرؤها رجل يريد الله والدار الآخرة إلا غفر له واقرؤوها على موتاكم

“Surat Yasin adalah hati dari Alquran. Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap pahala dari sisi Allah dan Kampung Akhirat, kecuali Allah akan ampuni dosanya. Dan bacalah Yasin ketika ada orang yang hendak meninggal di antara kalian.”

Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban. Sementara Yahya bin Al Qathan menilai hadis ini memiliki Illat (Cacat) di antaranya karena hadis ini Idhthirab (Hadis Guncang), Hadis Mauquf (Hadis yang berhenti sampai sahabat atau tabi’in) juga karena terdapat perawi yang Majhul (yang tidak masyhur sebagai penuntut ilmu, tidak dikenal sebagai ulama) yaitu Abu Utsman dan bapaknya di mana keduanya disebutkan dalam sanad hadis di atas.

Al Imam Daruquthni mengatakan: “Hadis ini memiliki sanad yang lemah, memiliki matan yang Majhul. Dan TIDAK ADA SATU PUN hadis shahih tentang masalah ini.

Berdasarkan alasan di atas, sebenarnya kami tidak memiliki kepentingan untuk mensyarah hadis ini, karena bukan termasuk hadis shahih.

Taruhlah seandainya saja hadis ini shahih, maka tentu maksud dari hadis adalah engkau membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat, agar ia selalu mengingat Allah, sehingga kondisi terakhir dia hidup di dunia adalah mendengarkan bacaan tilawah Alquran tersebut. Bukan membacakannya tatkala telah mati.

Sebagian orang membawa hadis di atas kepada makna secara dzahir, sehingga mereka menganjurkan membacakan Alquran kepada mayit (orang mati), dikarenakan tidak adanya pemaling dari makna dzahirnya.

Sanggahan untuk pernyataan ini, seandainya hadis ini shahih dan yang dimaksudkan makna hadis adalah membacakannya kepada orang yang telah mati, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah melakukannya dan tentu ada yang menukilkannya untuk kita.

Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada hadis shahih yang menyebutkan tentang hal ini, sebagaimana alasan yang telah lalu. Maka makna al Mauta yang terdapat dalam hadis (jika shahih), adalah orang yang didatangi kematian (sedang sekarat). Makna ini sesuai dengan makna hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim, di mana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لقنوا موتاكم: لا إله إلاَّ الله

“Talqinlah orang yang sedang sekarat dengan Laailaaha illallah.

Yang dimaksudkan adalah orang yang didatangi kematian.

Sebagaimana kisah Abu Thalib, paman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meminta pamannya untuk mengucapkan Laailaaha illallah, namun Abu Thalib enggan, hingga akhirnya mati dalam keadaan kafir-penj).

Wabillahittaufiq washallallahu ‘ ala Nabiyyina Muhammadin wa aalihi washahbihi wasallam.

Allajnah Addaaimah Lil Buhuuts Al Ilmiyyah Wal Ifta

Ketua: Abdul Aziz bin AbdillahBin Baz

Wakil Ketua: Abdurrazzaq Afifi

Anggota: Abdullah Bin Ghudayan

Sumber: Fatawa Allajnah Ad Daimah Lil Buthuuts Al ‘ilmiyyah Wal Ifta’ Juz 9 Hal. 134 As Syamilah

 

Penerjemah Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com

Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

 

http://wanitasalihah.com/hadis-anjuran-membacakan-surat-yasin-kepada-si-mayit/