بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

 

SALAH SATU BUKTI KEIMANAN ADALAH MENANGIS KARENA ALLAH
 
Jangan pernah sekalipun membiarkan mata ini berhenti menangis. Sesungguhnya dalam jasad ini terdapat banyak dosa. Dan anggota tubuh ini berhak untuk mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah ia lakukan. Di antara tangisan itu ada tangisan yang mengantarkan seseorang menuju Surga. Rasulullah ﷺ bersabda:
 
لاَيَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِى الضَّرْعِ وَلاَيَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِى سَبِيل ِاللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ
 
“Tidak akan masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga air susu dapat kembali kepada kambingnya (kantong kelenjar susu binatang ternak). Dan tidak akan berkumpul antara debu medan jihad fii sabiilillaah dengan asap Neraka Jahannam.” [HR Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani]
 
Mata orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah akan dijauhkan dari api Neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:
 
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
 
“Dua mata yang tidak akan disentuh api Neraka, yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga karena siaga (saat berjihad) di jalan Allah.” [HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani]
 
Air mata yang membasahi pipi seorang hamba karena takut kepada pencipta-Nya merupakan air mata yang mulia. Ia bermakna tinggi di hadapan Allah, ia akan mendapatkan kasih sayang Allah.
 
لَيْسَ شَىْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوعٍ فِى خَشْيَةِ اللَّهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ. وَأَمَّا الأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَثَرٌ فِى فَرِيضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ
 
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu, tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir (saat jihad) di jalan Allah. Adapun dua bekas, yaitu bekas dari berjihad di jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah tetapkan.” [HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani]
 
Jadi tangisan yang mengantarkan seseorang kepada Surga dan menjauhkan seseorang dari api Neraka adalah tangisan karena takut kepada Allah. Air mata tersebut merupakan lambang ketakutan karena takut akan dosa-dosa yang telah ia perbuat, atau takut membayangkan kehidupan Akhirat, takut karena kerasnya hati, dsb.
 
Air mata itu merupakan tameng bagi dirinya dari api Neraka. Karena dengannya, ia akan sadar atas hakikat kehidupan. Pemilik air mata itu akan selalu berusaha menjalankan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
 
Mata Menangis, Tetapi Hati Berbahagia
 
Bagaimana tidak bahagia? Sementara air mata mengalir deras, ia bergumam: Akhirnya, akhirnya, akhirnya, mata ini menangis karena Allah.” Bagaimana tidak bahagia, ia langsung teringat keutamaan menangis karena Allah. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
 
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلا ظلُّهُ ….، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
 
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah, pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. …. dan (7) seorang yang mengingat Allah di kala sendirian, sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).”[ HR. Bukhari [629] dan Muslim (1031)]
 
Bagaimana Jika Masih Saja Sulit Menangis Karena Allah?
 
Maka …
Tangisilah diri kita, tangisilah hati kita yang mungkin sudah mati, dan,
Tangisilah jiwa kita yang tidak bisa menampung sedikit saja tetesan keimanan, serta,
Tangisilah mayat badan kita yang kita seret berjalan merajalela di muka bumi karena ia hakikatnya telah mati.
Semoga dengan menangisi diri kita, Allah berkenan membuka sedikit hidayah, kemudian menancapkannya dan bertengger direlung hati hamba yang berjiwa hanif.
 
Sebagaimana seruan sebuah ayat yang membuat seorang ulama besar Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah bertobat, yang dulunya beliau adalah kepala perampok yang sangat ditakuti di  Jazirah Arab. Ayat tersebut adalah:
 
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
 
“Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka dengan mengingat Allah dan kebenaran yang diturunkan. Dan janganlah mereka menjadi seperti orang-orang sebelumnya yang telah diberikan Al Kitab, masa yang panjang mereka lalui (dengan kelalaian) sehingga hati mereka pun mengeras, dan banyak sekali di antara mereka yang menjadi orang-orang fasik.” [QS. Al Hadid: 16]
 
Sumber:
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#menangiskarenaAllah, #buktikeimanan, #buktiiman, #tangisandiamdiam #bukandikeramaian