بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

PENJELASKAN RINGKAS TENTANG SALAFI, MANHAJ SALAF DAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH

Manhaj artinya menurut bahasa adalah metode, jalan, tata cara.

Adapun arti Salaf menurut bahasa adalah yang telah berlalu dan telah mendahului. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan Salaf adalah generasi pertama umat Islam, yaitu Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau radhiyallahu’anhum.

Maka yang dimaksud dengan Manhaj Salaf adalah metode Salaf dalam beragama.

Pengikutnya di sebut Salafi, yaitu orang yang meneladani metode Salaf dalam beragama.

Merekalah yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah, karena selalu mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan bersatu di atas kebenaran, serta tidak memberontak kepada Pemerintah Muslim.

Selain Salafi atau Ahlus Sunnah wal Jamaah, maka disebut Ahlul Bid’ah Wal Furqoh, yaitu orang yang berbuat bid’ah dan berpecah dalam agama, karena menyimpang dari jalan beragamanya Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau radhiyallahu’anhum, atau memberontak terhadap Pemerintah Muslim.

Salafi, Ahlus Sunnah wal Jamaah, pengikut sunnah Rasulullah ﷺ dan sahabat, merekalah golongan yang selamat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى

“Dan akan berpecah umatku menjadi 73 kelompok, semuanya di Neraka kecuali satu, yaitu yang mengikuti aku dan para sahabatku.” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu’anhuma, Shohihul Jami: 9474]

Di antara ciri khusus Manhaj Salaf; Ahlus Sunnah wal Jamaah yang membedakan dengan kelompok-kelompok lain adalah:

1) Memahami Alquran dan As-Sunnah sesuai pemahaman Rasulullah ﷺ dan para sahabat radhiyallahu’anhum, bukan pemahaman pribadi atau kelompok dan organisasi tertentu.

2) Mendahulukan dalil Alquran dan As-Sunnah daripada akal, perasaan, mimpi, wangsit atau pendapat siapapun.

3) Senantiasa menegakkan tauhid dan sunnah, menjauhi syirik dan bid’ah. Senantiasa berusaha untuk taat kepada Allah ta’ala dan tidak meremehkan dosa sekecil apapun.

4) Menjaga ukhuwah dan persatuan di atas kebenaran, bukan di atas kesesatan. Dan saling menasihati dan mengingatkan bahaya kesesatan.

5) Memuliakan ulama dan taat kepada pemerintah Muslim dalam perkara yang tidak bertentangan dengan hukum Allah. Dan tidak memberontak kepada pemimpin Muslim yang adil maupun zalim, tetapi menasihati secara sembunyi-sembunyi, tidak mengghibah dan menyebarkan aib-aib pemerintah Muslim.

Semoga Allah ta’ala memberikan taufik kepada kita semuanya untuk dapat meneladani metode Salaf dalam beragama, hingga meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan Akhirat.

 

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

 

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah